Viralkan Vidio Harimau Kurus Tak Terurus Berujung Penyesalan

Lintas Jatim898 Dilihat
banner 468x60

Lamongan – Sebuah postingan video seekor harimau sempat viral di medsos. Harimau koleksi Maharani Zoo dan Goa Lamongan itu disebut kurus. Video yang diambil dari ketinggian 8 meter itu memperlihatkan seekor harimau yang dinarasikan kurus dan berharap pihak pemelihara mengurusnya dan tak hanya jadi tontonan.

Seperti di lansir dari detik.com, minggu, (13/9/2020). Pihak Maharani Zoo menjelaskan bahwa harimau bernama Baksi tersebut memang tidak gemuk, tetapi tidak kurus. Kondisi itu dikarenakan umur Baksi yang sudah tua. Umur Baksi sudah 13 tahun 4 bulan.

banner 336x280

Di alam bebas, umur harimau rata-rata mencapai 15 tahun. Tetapi dalam penangkaran, umur harimau bisa mencapai 20 tahun. Berat badan Baksi sendiri 103 kg. Berat normal di antara berat bruto (Bb) yang ada di kisaran 95-115 kg.

“Usia sudah tua, maka wajar jika kondisi metabolisme tubuhnya seperti itu sehingga tidak bisa gemuk,” ujar Koordinator Marketing Maharani Zoo dan Goa Lamongan Juli Tri Wahyuningtyas kepada detikcom, Selasa (8/9).

Juli menyebut porsi makan Baksi sama seperti harimau lain yang menjadi koleksi Maharani Zoo, yaitu daging sehari 1 kali. Untuk harimau Sumatera, kata Juli, pengelola memberi makan 5 sampai 8 kilo daging. Daging ini pun, aku Juli, campuran antara daging sapi dengan daging unggas hidup.

Terhadap viral tersebut, Juli mengaku biasa saja. Karena yang sebenarnya ada bukanlah seperti yang diviralkan. Baksi disebut Juli juga tidak pernah sakit selama di Maharani Zoo.

“Kita fine-fine aja sebenarnya, karena kan mereka hanya sekilas melihatnya, tanpa tahu faktanya seperti apa, dan lagi mereka postingnya tanpa data-data yang jelas dulu atau tanpa klarifikasi,” jelas Juli.

Selain Juli, polisi dan pihak BKSDA juga mengatakan bahwa Baksi bukan tidak terurus, tetapi memang karena usia yang sudah tua. “Dipastikan harimau yang viral itu tidak ada masalah, masih ideal,” kata Harun.

“Kalau terlalu kurus tidak sih, antara underweight dan ideal itu. Efek gemuk juga tidak baik buat harimau seusia itu, kita aja juga harus jaga pola makan,” kata Staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Dr Boedhi Setiawan MP Drh.

Viral yang keliru itu disesalkan pengunggah video, Nazichatul Ummah (22), warga Kecamatan Bungah, Gresik. Nazich datang ke Maharani Zoo dan Goa Lamongan untuk meminta maaf. Pemilik akun instagram @rizctul itu mengaku menyesal karena ternyata video yang ia unggah ternyata viral.

“Saya mohon maaf yang sebesar pada manajemen Maharani Zoo. Tidak ada niatan kami untuk menjelek-jelekkan Maharani Zoo dengan unggahan kami tersebut,” kata Nazich.

Nazich tidak menyangka jika video yang ia unggah ke Instagram itu kemudian viral. Ia juga tidak menyangka jika banyak netizen yang mengecam dan menyudutkan manajemen Maharani Zoo. Sejak video itu viral, Nazich mengaku ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, yaitu perasaan menyesal dan bersalah.

“Viral itu ternyata tidak enak. Ada rasa menyesal dan bersalah. Karena itulah saya datang ke Maharani untuk meminta maaf,” ujarnya.

Nazich mengaku kaget ketika melihat kondisi Baksi dari dekat. Ternyata kondisi Baksi tidak sekurus seperti di video yang diunggahnya. Kondisi Baksi, aku Nazich, tidak kurus seperti di videonya.

“Ternyata ketika saya lihat dari dekat, saya tahu jika video saya tidak sesuai dengan faktanya. Bhaksi ternyata tidak sekurus dalam video yang saya buat. Kondisinya juga sehat,” akunya.

Usai melihat dari dekat, Nazich dan pengelola Maharani Zoo dan Goa Lamongan bersepakat untuk mengakhiri polemik dan saling memaafkan satu sama lain.(*)

banner 336x280
Bagikan Melalui