Jakarta – Amerika Serikat menyatakan akan mencegah Iran membeli tank dari China dan sistem pertahanan udara dari Rusia.
Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan itu pada Selasa (15/9) bersamaan dengan habisnya masa embargo senjata dari PBB terhadap Iran.
AS menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi sepihak terhadap Teheran. Namun, Uni Eropa dan PBB tidak tidak setuju dengan keputusan itu.
“Kami akan dan bertindak mencegah Iran untuk dapat membeli tank China dan sistem pertahanan udara Rusia untuk dijual kembali kepada Hizbullah untuk merusak upaya Prancis yang dengan cakap berusaha untuk memimpin di Libanon,” kata Pompeo dilansir dari AFP, Rabu (16/9).
Hizbullah sendiri adalah kelompok militan Syiah yang didukung Iran dan telah menjadi sasaran sanksi AS karena mereka telah dicap AS sebagai teroris. Selain itu, Hizbullah merupakan pemain politik yang kuat dengan kursi di Parlemen Libanon, di mana presiden Prancis berupaya untuk mendorong reformasi politik.
Pompeo menyatakan tidak masuk akal negara-negara yang mengizinkan Iran untuk memiliki lebih banyak uang, namun masih mencegah perbuatan Hizbullah di Libanon.
Upaya AS untuk memberlakukan kembali sanksi internasional terhadap Iran mendapat pertentangan luas. AS juga ingin memperpanjang embargo senjata PBB di Libanon yang akan berakhir pada 18 Oktober 2020.
Pompeo menegaskan bahwa AS akan terus mempertahankan tatanan internasional untuk mencegah Iran kembali beraktivitas di Libanon, Irak dan Suriah.
Sebelumnnya Iran telah memperingatkan AS agar tidak membuat kesalaan strategis. Hal itu diungkapkan Iran setelah Presiden Donald Trump mengancam Teheran atas laporan yang menyebut mereka berencana membalas kematian Jendral Qasem Soleimani.
(CNN/ZA)