Jakarta – Penemuan kasus infeksi mutasi virus corona (Covid-19) baru di Inggris memicu kewaspadaan dan kekhawatiran bagi banyak negara, terutama di kawasan Eropa.
Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com terdapat puluhan negara yang segera menutup perbatasan mereka dari Inggris demi mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 yang disebabkan jenis baru virus corona baru tersebut.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa virus corona ini 70 persen lebih cepat menular ketimbang virus asalnya.
Johnson menganggap kemunculan jenis baru virus corona ini menjadi penyebab lonjakan penularan Covid-19 di London dan selatan Inggris dalam beberapa waktu terakhir.
Berikut adalah beberapa negara yang telah mengkonfirmasi penemuan mutasi virus corona baru yang sudah kami rangkum :
Eropa
Lembaga Pusat Pencegahan dan Pengendalian Wabah Eropa (ECDC) menyatakan infeksi virus corona jenis baru telah ditemukan di beberapa negara di Benua Biru seperti Islandia, Denmark, dan Belanda.
Sementara itu, beberapa media lokal melaporkan kasus penularan serupa juga telah terdeteksi di Belgia dan Italia dalam beberapa hari terakhir.
Lembaga Pengendalian Penyakit Jerman, Robert Koch Institute (RKI), melaporkan penularan virus corona jenis baru telah mencapai Jerman.
“Kemungkinan virus corona jenis baru itu sudah sampai di Jerman sangat, sangat tinggi, tetapi belum terdeteksi,” kata Presiden RKI, Lothar Wieler, di Berlin pada Selasa (22/12).
Wieler mendasari asumsinya itu berdasarkan jumlah kasus penularan di Inggris dan fakta bahwa virus corona jenis baru itu pertama kali terdeteksi pada September lalu.
Australia
Pemerintah negara bagian New South Wales mendeteksi kasus infeksi mutasi corona terhadap dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris pada Selasa (22/12).
Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, dr. Kerry Chant, menyatakan dua orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Australia. Setelah spesimen mereka diteliti lebih lanjut, ternyata virus yang menginfeksi mereka adalah jenis yang sudah bermutasi.
Di Sydney, Menteri Besar New South Wales menyatakan jenis virus yang menulari sejumlah orang di Pantai Avalon mirip dengan yang terdeteksi dari pasangan yang baru pulang dari Inggris tersebut.
Afrika Selatan
Afrika Selatan juga menemukan varian baru virus corona yang berbeda dari yang ditemukan di Inggris.
Pemerintah Afrika Selatan menyatakan mutasi virus Covid-19 yang ditemukan di negara itu memicu lonjakan infeksi hingga jumlah pasien yang meninggal.
Menurut pejabat lembaga kesehatan dan peneliti, Selasa (22/12), jenis baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan itu diberi nama 501.V2. Dari penelusuran, sebagian besar kasus infeksi Covid-19 di negara itu saat ini tertular virus jenis baru itu.
“Yang bisa kami sampaikan saat ini bahwa memang ada mutasi. Kami belum melakukan studi fungsional apa pun, kami belum melakukan studi kelompok apa pun untuk benar-benar melihat bagaimana varian ini dapat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit, bagaimana hal itu dapat mempengaruhi penularan atau bahkan kekebalan virus,” kata Kepala Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan, Jinal Bhiman.
Virus Covid-19 jenis baru di Afrika Selatan ini dilaporkan lebih cepat menular ketimbang mutasi virus yang ditemukan di Inggris.
Akan tetapi, para peneliti Afrika Selatan meyakini vaksinasi corona masih efektif membunuh varian baru virus corona ini.
(CNN/ZA)