Epidemiolog Sarankan Pemerintah Buat Klinik Demam Daerah Untuk Cegah Penularan COVID-19

Lintas7News.com – Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyarankan pemerintah Indonesia membuat klinik demam sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19 di daerah-daerah terpencil.

Dilansir dari CNNIndonesia.com Pernyataan itu disampaikan Dicky saat rapat virtual bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

“Khususnya saya tadi menekankan klinik demam sebetulnya. Karena melihat daerah-daerah semakin terbatas kapasitas testingnya. Saya kira klinik demam ini bisa menjadi salah satu solusi,” ujar Dicky, Kamis (4/2).

Dicky menjelaskan, klinik demam ini dikhususkan untuk daerah yang tidak bisa mengakses fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, atau daerah tersebut memiliki keterbatasan alat rapid test antigen/swab test.

Dia mengatakan perawatan pada suspek Covid-19 bergejala ringan bisa dilakukan di satu tempat khusus seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan, atau balai desa, dengan diawasi oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan juga diberikan perlindungan APD.

Adapun kebutuhan seperti makanan sehat, vitamin, dan obat-obatan, serta penunjang pelayanan kesehatan seperti oxymeter mesti disediakan oleh pemerintah.

“Saya bicara di level yang lebih rendah, seperti pedalaman Sumatera atau Papua. Intinya konsep memutus penularannya terjadi. Orang tidak kemana-mana, jadi tidak perlu lockdown, karena yang diduga itu bisa menjalani isolasi karantina,” jelas Dicky.

“Petugasnya juga sebaiknya orang asli sana, dia dilatih untuk merawat pasien, lebih bagus kalau ada dokter,” sambung Dicky.

Selain menyarankan klinik demam, Dicky mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak ada usulan penanganan pandemi yang baru.

Menurutnya, dalam pertemuan tadi hanya menegaskan semua usulan para epidemiolog yang sebelumnya telah beredar di media massa.

Dicky sendiri sebelumnya pernah menyarankan lockdown Pulau Jawa sebagai upaya menangani kasus Covid-19 yang semakin meluas. Ia juga pernah meminta pemerintah untuk melakukan testing Covid-19 sebanyak 200-300 ribu dalam sehari.

“Dari yang saya amati tidak ada yang signifikan berbeda, semuanya hampir sama. Usulannya itu hampir sama dan sudah terlihat di media. Yang paling penting saat ini adalah respons pemerintah, kita lihat ke depan seperti apa,” tuturnya.

Di lain pihak, Luhut dalam keterangan tertulis mengatakan pihaknya sedang mendorong empat strategi untuk menurunkan angka kasus harian Covid-19.

Pertama melakukan kampanye protokol kesehatan secara sistematis, kemudian meningkatkan testing dan tracing Covid-19, membangun fasilitas isolasi terpusat, dan mendorong manajemen perawatan rumah sakit yang lebih baik.

Strategi lainnya, kata Luhut, yakni berkaitan dengan akselerasi vaksinasi Covid-19 hingga mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Masalah vaksin ini masih terus dalam proses pengerjaan, kita harapkan target kita mencapai 70 persen herd immunity dapat kita capai dalam jangka waktu 12 bulan,” kata Luhut.

(CNNIndonesia/ZA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.