Khofifah Yakin Vaksinasi Jatim Akan Selesai Kurang Dari Setahun

Lintas7News.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meyakini proses vaksinasi virus corona (SARS-CoV-2) di wilayah Jawa Timur bakal selesai dalam kurun waktu kurang dari setahun.

Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com menurutnya, percepatan dan perluasan jangkauan program vaksinasi Covid-19 bisa terus dilakukan mengingat jumlah vaksinator hingga fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Kondisi ini, kata Khofifah, bakal mematahkan riset yang memperkirakan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia selesai dalam 10 tahun.

“Saya ingin menyampaikan datanya, bahwa vaksinatornya 11.300 orang, masing-masing vaksinator sehari bisa 30 orang. Dengan begitu kita membutuhkan waktu kira-kira 64 hari untuk dosis pertama,” kata Khofifah, Rabu (10/2).

“Jika digabung dosis kedua dan jeda waktu kira-kira 140 hari. Andai vaksin siap, vaksinator sehat, Fasyankesnya bisa running, Insyaallah dalam 4 bulan bisa selesai,” tambahnya.

Khofifah mengklaim hingga kini vaksinasi masih terus berjalan dan belum ditemukan kendala serius di tengah percepatan pelaksanaan program. Kendati diakuinya dalam waktu dekat memasuki bulan puasa.

Tapi menurut Khofifah hal tersebut tak jadi soal.

“Percepatan pelaksanaan vaksin akan terus dilakukan meski pada bulan puasa, yakni dapat dilakukan setelah pelaksanaan buka puasa atau tarawih,” kata dia lagi.

Selain itu, Khofifah memastikan bakal tetap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan Covid-19. Salah satunya soal prioritas pemberian vaksin ke warga terdampak demi penguatan ekonomi, termasuk ke pedagang pasar.

“Presiden telah mengarahkan untuk bekerja secara cepat dan detail dalam pelaksanaan vaksinasi,” kata Khofifah di sela kunjungannya ke Lamongan dalam rangka pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ke-2 untuk tenaga kesehatan.

Adapun terkait perluasan vaksinasi, Khofifah menjanjikan akan dilakukan pada pekan ke-3 Februari 2021. Mengingat kata dia, Jawa Timur bakal kembali memperoleh tambahan distribusi vaksin. Sembari menunggu, ia mengimbau warga untuk tetap di rumah dan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saya mengajak masyarakat untuk tetap di rumah ketika libur panjang jika dirasa tidak terdapat keperluan yang penting dan mendesak, karena libur panjang berpotensi menyumbang lonjakan pasien Covid-19,” tutur dia lagi.

Sebelumnya riset Bloomberg memperkirakan Indonesia perlu waktu setidaknya 10 tahun untuk merampungkan vaksinasi terhadap 75 persen penduduk. Cakupan 75 persen penduduk ini sama dengan sekitar 200 juta jiwa dengan asumsi penduduk Indonesia saat ini 267 juta jiwa.

Proyeksi itu muncul berdasarkan pada jumlah vaksin yang dianggap tidak memadai jika dibandingkan dengan akumulasi kasus yang kini sudah mencapai 1.157.837 kasus

Sementara proses vaksinasi di Indonesia sendiri kini masih berjalan. Pada tahap pertama, mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada 784.318 tenaga kesehatan yang telah mendapat suntikan dosis pertama vaksin.

Sementara jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapat suntikan dosis kedua tercatat baru 139.131 tenaga kesehatan. Adapun total target vaksinasi tercatat 1.629.223 tenaga kesehatan.

(CNNIndonesia/ZA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.