Lintas7News.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam waktu sepekan mulai 15-21 Februari 2021.
Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com berdasarkan catatan BMKG, 96 persen dari 342 zona musim saat ini telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2021.
Hasil analisis BMKG menunjukkan beberapa hari ke depan potensi pertumbuhan awan hujan meningkat di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan monsun Asia yang masih mendominasi wilayah Indonesia dan diperkuat aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2).
Selain itu, pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara dapat memengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.
Wilayah yang diprediksi akan terjadi curah hujan dengan intensitas lebat :
1. Sumatera Barat
2. Sumatera Selatan
3. Banten
4. DKI Jakarta
5. Jawa Barat
6. Jawa Tengah
7. DI Yogyakarta
8. Jawa Timur
9. Bali
10. Nusa Tenggara Barat
11. Nusa Tenggara Timur
12. Kalimantan Barat
13. Kalimantan Tengah
14. Kalimantan Selatan
15. Kalimantan Timur
16. Kalimantan Utara
17. Sulawesi Utara
18. Sulawesi Tengah
19. Sulawesi Selatan
20. Sulawesi Tenggara
21. Maluku Utara
22. Maluku
23. Papua Barat
24.Papua
Adapun prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang, selama 2 hari ke depan (16-17 Februari 2021) dengan status siaga adalah Provinsi Jawa Tengah.
Prakiraan tinggi gelombang sepekan ke depan (15 – 21 Februari 2021), menurut BMKG, dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter (kategori sedang) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Perairan timur Kep.Bintan – Lingga.
Selanjutnya, di Perairan utara Bangka Belitung, Selat Gelasa, Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Perairan Kalimantan Utara, Perairan utara Jawa, Laut Bali, Selat Bali bag.selatan, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan Kupang – P.Rote, Perairan Kep.Selayar, Teluk Bone bagian selatan.
Selain itu diprediksi akan terjadi juga di Selat Makasar, Perairan barat dan utara Sulawesi, Laut Sulawesi bag.barat dan tengah, Laut Maluku bag.selatan, Perairan barat Kep.Halmahera, Laut Seram, Perairan selatan P.Buru – P.Seram, Perairan Kep.Kei – Kep.Aru, Perairan Kep.Sermata – Kep.Tanimbar, Laut Arafuru bag,barat dan tengah, Perairan P. Yos Sudarso, Perairan Fakfak – Kaimana – Amamapare – Agats, Teluk Cendrawasih.
Dengan hasil analisis dan prakiraan BMKG mengenai cuaca ekstrem sepekan ke depan, Guswanto menghimbau agar warga di beberapa wilayah tersebut untuk berhati-hati.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin” tulis Guswanto.
(CNNIndonesia/ZA)