Lintas7News.com – Mabes Polri menduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah pelaku pembakaran sebuah helikopter yang terparkir di Apron Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Minggu malam.
Dari peristiwa tersebut mengakibatkan baku tembak antara KKB dan TNI-Polri. Dan hingga saat ini aparat masih terus mengejar KKB yang diduga melakukan aksi pembakaran dan juga penembakan.
“Aparat keamanan TNI-Polri telah mengetahui KKB yang melakukan aksi brutal antara lain yakni Prenggen Telenggen, Abu Bakar Kogoya, Lerymayu Telenggen, dan Numbuk Telenggen,” kata Kepala Humas Satgas Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudusy.
Belum diketahui secara lengkap mengenai kronologis peristiwa pembakaran itu. Iqbal mengatakan pihak kepolisian masih mekukan investigasi di TKP mengenai kasus pembakan ini.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebelumnya, wilayah Ilaga sempat memanas lantaran sejumlah peristiwa yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Kamis (8/4). Kala itu, KKB diduga menjadi pihak yang melakukan penembakan terhadap guru sekolah dasar (SD) bernama Oktavianus Rayo sekitar pukul 09.50 WIT. Keesokan harinya, KKB kembali diduga menembak mati seorang guru SMPN bernama Yoanatan Renden di Distrik Boega.
Awalnya Yonatan sedang berkendara motor dengan kepala sekolah SMPN 1 Boega, JS. Mereka berdua tengah mencari terpal untuk menutup jenazah guru SD Julukoma, Oktavianus Rayo. Kedua guru tersebut diduga mendapat rentetan tembakan saat sedang berkendara.
Terakhir, mereka diduga turut membakar tiga sekolah yang terletak di wilayah tersebut. Aksi itu, diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Nau Waker alias Tidak Jadi
Berdasarkan keterangan polisi, Nau Waker melakukan aksinya ketika hendak memenuhi undangan pimpinan KKB Legakak Telenggen menuju Ilaga. Hanya saja, dalam perjalanan mereka terdesak dengan kehadiran aparat.
Belum ada pernyataan dari pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang sering disebut oleh aparat sebagai KKB. Pihak CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi juru bicara TPNPB, Sebby Sambom namun belum mendapat respons.
(CNNIndonesia/RI)