Lintas7News.com – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), untuk pertama kalinya mengungkapkan niat negaranya untuk berdamai dengan musuh bebuyutannya, Iran.
“Iran adalah negara tetangga, dan semua yang kami cita-citakan adalah hubungan baik dan spesial dengan Iran,” kata MbS.
“Kami tidak ingin situasi Iran menjadi sulit. Sebaliknya, kami ingin Iran tumbuh dan mendorong kawasan serta dunia menuju kemakmuran.”
Dilansir dari CNNIndonesia.com – MbS menuturkan Saudi tengah bekerja dengan mitra regional dan global demi menemukan solusi atas “perilaku negatif” Teheran.
Selama ini, Saudi dan Iran berselisih dan berebut pengaruh di Timur Tengah. Saudi kerap menuding Iran mendukung kelompok teroris dan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan.
Riyadh dan Teheran telah memutus hubungan diplomatik sejak 2016. Pemutusan hubungan ini terjadi setelah penyerangan misi diplomatik Saudi oleh pedemo Iran sebagai bentuk protes eksekusi mati seorang ulama Syiah.
Iran dan Saudi juga kerap berbeda pendapat dalam menangani sejumlah isu regional, seperti konflik Suriah hingga Yaman.
Namun, pernyataan MbS kali ini menandai perubahan pandangan Saudi terhadap Iran. Sebelumnya, MbS kerap mengecam Iran yang dinilai memicu ketidakamanan kawasan.
MbS tidak menyebutkan ada negosiasi apa pun dengan Iran sejauh ini. Namun, Financial Times melaporkan bahwa delegasi Iran dan Saudi bertemu pertama kalinya pada 9 April lalu di Baghdad. Pertemuan itu difasilitasi Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhemi.
Kepada AFP, seorang pejabat Irak membenarkan pertemuan itu berlangsung secara diam-diam. Seorang diplomat negara Barat mengatakan dia juga telah “diberi pengarahan sebelumnya” tentang upaya “untuk menengahi hubungan yang lebih baik dan mengurangi ketegangan” antara Riyadh dan Teheran.
Namun, Saudi secara resmi membantah ada pertemuan rahasia tersebut. Iran juga bungkam terkait pertemuan itu, walau menegaskan bahwa pihaknya “selalu menyambut” dialog dengan Saudi.
(CNNindonesia/RI)