Lintas7News.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat terjadi peningkatan sebanyak 100,8 persen atau dua kali lipat warga yang berkunjung ke tempat wisata saat libur Lebaran, dibandingkan dengan kunjungan wisata warga pada pekan sebelumnya.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut kenaikan wisatawan itu terjadi selama periode 14-15 Mei 2021. Sementara saat hari Idulfitri pertama 13 Mei tercatat penurunan jumlah wisatawan dibandingkan kunjungan pada pekan sebelumnya.
“Jumat dan Sabtu (7 dan 8 Mei) dibandingkan Jumat dan Sabtu (14-15 Mei) pada saat libur Idulfitri terjadi kenaikan sebesar 100,8 persen. Jadi dua kali lipat, kurang lebih terjadi pergerakan orang yang ke tempat wisata pada saat libur Idulfitri,” kata Dewi dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (16/5) sore.
Dewi merinci, pada Kamis (6/5) jumlah warga yang berkunjung ke tempat wisata sebanyak 25.215 orang. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan Kamis (13/5) yang bertepatan dengan hari pertama Idulfitri, yang hanya tercatat 8.694 wisatawan.
Kemudian kenaikan hingga 100,8 persen lebih terjadi pada kumulatif jumlah wisatawan pada periode 14-15 Mei, yang mencatat 111.223 wisatawan. Sementara pada pekan sebelumnya yakni 7-8 Mei hanya mencatat 55.398 wisatawan di kedua hari itu.
“Saat libur hari pertama Idulfitri jumlah orang yang keluar ke tempat wisata sangat sedikit, kemungkinan masih fokus dengan silaturahmi di rumah,” jelas Dewi.
Lebih lanjut, Dewi juga menyebutkan terjadi peningkatan orang yang ditegur terkait protokol kesehatan covid-19 di tempat wisata selama periode libur lebaran. Terhitung, pada 14-15 Mei terjadi kenaikan kasus orang yang ditegur sebesar 90,36 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Dari jumlah teguran itu juga dapat dilihat, angka kepatuhan menjaga jarak cenderung lebih rendah dibandingkan dengan angka kepatuhan menggunakan masker di tempat wisata selama masa libur lebaran.
Dewi pun mengatakan, angka kepatuhan menjaga jarak terendah terjadi di DKI Jakarta dengan angka 27 persen, sementara yang menduduki kepatuhan menjaga jarak tertinggi adalah Sulawesi Utara dengan angka 100 persen.
Sedangkan untuk kepatuhan pemakaian masker selama periode libur lebaran, tercatat kepatuhan tertinggi terjadi di Jawa Timur dengan capaian 100 persen, sementara kepatuhan terendah terjadi di Bangka Belitung dengan 33 persen.
Dengan temuan itu, Dewi lantas meminta pemerintah daerah aktif melakukan pemantauan terhadap kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Sekali lagi, penegakan kedisiplinan sangat penting untuk pengawasan dan memutus rantai penularan covid-19 di Indonesia,” pungkas Dewi.
(CNNIndonesia/RI)