Lintas7News.com – Setidaknya 33 warga Palestina terluka akibat bentrok dengan polisi Israel di sekitar jalur yang digunakan untuk pawai Yahudi di Yerusalem Timur pada Selasa (15/6) waktu setempat.
AFP melaporkan bahwa bentrokan itu terjadi ketika polisi Israel berupaya mengusir warga Palestina dari jalur pawai Yahudi agar tak memicu gesekan.
Polisi Israel dilaporkan memblokir jalan, melemparkan granat setrum, dan menembakkan peluru busa untuk mengusir warga Israel dari jalur pawai. Akibat bentrokan itu, 33 warga Palestina terluka dan 17 orang lainnya ditahan.
Dilansir dari CNNindonesia.com – Kepolisian Israel memang sudah sempat melarang pawai Yahudi ini pada pekan lalu karena rencana rute arak-arakan yang dikhawatirkan dapat memicu bentrok dengan warga Palestina.
Namun, Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri yang masih menjabat saat itu, mengizinkan pawai dengan rute sesuai kesepakatan polisi dan penyelenggara pawai.
Setelah pemerintahan bergulir ke tangan Naftall Bannett pada Minggu (13/6), Israel tetap mengizinkan pawai itu berjalan.
Ribuan warga Israel pun memulai pawai tersebut sejak Selasa pagi dengan mengibarkan bendera kebangsaan melintasi jalur arak-arakan di Yerusalem Timur.
Mereka menari dan bernyanyi di plaza yang terletak di depan Gerbang Damaskus, lokasi di mana komunitas Palestina kerap berkumpul.
“Lihat bendera kami. Hidup dan penderitaan,” teriak seorang peserta pawai melalui pengeras suara yang ia bawa.
Pawai ini merupakan bagian dari festival Hari Yerusalem, yaitu perayaan Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam perang 1967. Pencaplokan ini tak diakui oleh komunitas internasional karena kawasan tersebut masih menjadi sengketa dengan Palestina.
Seorang warga Palestina yang melihat pawai itu dari kejauhan, Khalil Mitwani, pun menyayangkan aksi tersebut karena dapat memicu kericuhan.
“Mereka membuat masalah besar di Yerusalem. Semua orang di sini ingin perdamaian. Mengapa membuat masalah di sini?” katanya.
Faksi Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas, memang sudah mengultimatum Israel bahwa mereka siap berperang jika pawai tersebut tetap dilanjutkan.
Beberapa jam sebelum pawai dimulai, sejumlah kelompok Palestina pun mengirimkan balon-balon udara berisi api ke arah Israel. Israel lantas membalas dengan melakukan serangan udara ke Jalur Gaza pada Rabu (16/6) pagi.
(CNNIndonesia/RI)