Lintas7News.com – China sukses meluncurkan pesawat luar angkasa Shenzhou-12 yang membawa tiga astronaut (taikonaut) mereka ke luar angkasa.
Pesawat itu diluncurkan dengan roket Long March 2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi, Kamis (17/6).
Para astronaut melaju menuju Tianhe, modul awal stasiun ruang angkasa Tiangong (Istana Surgawi) China. Di stasiun ruang angkasa ini, mereka akan melakukan berbagai tugas selama tiga bulan ke depan.
Ketiga astronaut yang meluncur ke luar angkasa adalah Nie Haisheng yang berusia 56 tahun, Liu Boming berusia 54, dan Tang Hongbo yang berusia 45 tahun. Ketiganya baru pertama kali melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Peluncuran Shenzhou-12 meluncur pada pukul 09.22 waktu Beijing.
Misi Shenzhou-12 adalah tahap terbaru dalam rencana ambisius China untuk menjadi satu-satunya negara yang memiliki dan menjalankan stasiun luar angkasanya sendiri. Stasiun luar angkasa itu diharapkan akan selesai kurang dari dua tahun dari sekarang.
Tiangong akan menyaingi Stasiun luas angkasa Internasional (ISS) yang didukung oleh Amerika Serikat, Rusia, Eropa, Kanada dan Jepang. China sengaja membangun stasiun ruang angkasa mereka sendiri setelah mendapat tentangan dari AS untuk bergabung dengan misi stasiun ruang angkasa internasional (ISS).
Berbicara pada konferensi pers pada hari Rabu, Nie tidak merahasiakan bahwa misi tersebut terkait erat dengan ambisi China untuk menjadi kekuatan luar angkasa terkemuka di dunia.
“Misi ini akan menjadi penerbangan berawak pertama sebagai bagian dari pembangunan stasiun luar angkasa China. Saya sangat beruntung untuk memulai tahap pertama pembangunan stasiun luar angkasa dan saya memiliki banyak harapan,” katanya kepada wartawan di pusat peluncuran Jiuquan.
China memulai pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong dengan meluncurkan modul inti Tianhe pada April lalu. Dua modul tambahan akan diluncurkan dalam 18 bulan mendatang.
Ketika selesai, stasiun tersebut akan menyediakan pos manusia di orbit rendah Bumi untuk China, dan memungkinkan negara mitra untuk melakukan eksperimen sains untuk dekade berikutnya.
CSS diharapkan mengorbit sekitar 230 mil di atas Bumi, sekitar 20 mil lebih rendah dari ISS, dengan kemampuan untuk bergerak naik dan turun di orbit seperlunya.
(CNNIndonesia/RI)