Demi Persalinan Istri, ASN Tulungagung Gunakan JKN

Lintas7News.com – Memiliki Jaminan Kesehatan Nasional diyakini Johan Adipradana (38) akan selalu mendapat manfaat pelayanan kesehatan yang baik ketika sakit.

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tulungagung tersebut menceritakan pengalamannya berobat beberapa kali sejak era PT Askes hingga BPJS Kesehatan.

“Pengalaman sudah lama pakai JKN, dari Askes sampai sekarang tidak pernah mengalami seperti itu (diskriminasi pelayanan),” ujar Johan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Pada saat istrinya melahirkan, tidak ada pembedaan pelayanan antara pasien BPJS Kesehatan dengan pasien umum.

Johan menjelaskan, istrinya dua kali melahirkan secara bedah sesar menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2018 dan 2020.

“Sering kalau untuk berobat (pakai JKN-KIS), terakhir untuk lahiran anak kedua dan ketiga. Saya rasa untuk pelayanannya tidak ada perbedaan, antara pasien BPJS maupun pasien umum,” tegasnya.

Tidak hanya dari segi pelayanan, Johan juga merasa terbantu secara materi. Johan hanya membayar sekitar Rp1,5 juta hingga Rp5 juta untuk selisih biaya pelayanan kesehatan istrinya ketika melahirkan.

Apabila dibandingkan tidak menggunakan JKN-KIS, Johan menuturkan, mungkin harus mengeluarkan biaya hingga Rp15 juta lebih untuk kelas VIP.

“Kalau pakai BPJS biaya sharing-nya enak. Kalau naik kelas kan ada selisih biaya yang harus dibayar sendiri. Anak ketiga itu kurang lebih sekitar Rp5 jutaan,” tuturnya.

Iuran Tidak Memberatkan

Johan pun tidak keberatan membayar iuran rutin JKN-KIS melalui gaji yang dipotong setiap bulan meskipun sehat, karena menurutnya memiliki jaminan kesehatan itu penting untuk persiapan ketika suatu saat nanti sakit.

“Tidak begitu memberatkan, daripada tanpa ada jaminan kesehatan, kalau sakit nanti akan keluar biaya semakin banyak. Sekarang biaya perawatan semakin mahal,” ucapnya.

Oleh karenanya Johan mengimbau kepada masyarakat yang belum terdaftar dalam Program JKN-KIS agar segera mendaftar, mengingat sakit yang bisa datang kapan saja. Meskipun sehat, Johan mengatakan tidak ada salahnya memiliki asuransi kesehatan seperti JKN-KIS.

“Kalau nanti tiba-tiba sakit, butuh biaya perawatan, tentu memberatkan kalau tidak ikut asuransi seperti JKN. Apalagi kalau sakit kronis gitu kan rutin pengobatannya,” ujarnya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.