Penyelidikan Kasus Dugaan Kebocoran Data eHAC Kemenkes

banner 468x60

Lintas7News.com – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri turun tangan menyelidiki kasus dugaan kebocoran data aplikasi tes dan telusur Covid-19 atau Kartu Waspada Elektronik alias Electronic Health Alert Card atau eHAC Kementerian Kesehatan.

“Ya, sedang bantu laksanakan penyelidikan,” kata Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa (31/8).

banner 336x280

Perkara tersebut tengah diselidiki oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Namun Argo belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai proses penyelidikan kasus ini.

“Secara teknis biarkan penyidik cyber bekerja,” tandas dia.

Kemenkes mengatakan kebocoran data itu belum 100 persen dipastikan dan terbukti.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati menyatakan, sejauh ini Kemenkes masih melakukan penelusuran dan belum bisa membenarkan bahwa data pribadi seperti ID pengguna yang berisi nomor KTP, paspor, data dan hasil tes Covid-19, alamat, dan data pribadi lainnya yang diduga bocor itu memang dari eHAC.

“Ini adalah baru dugaan kebocoran. Karena sebuah insiden kebocoran baru 100 persen bisa dikatakan bocor jika sudah ada hasil audit digital forensik,” kata Widyawati.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Maruf memastikan bahwa data yang diduga bocor itu merupakan database yang berasal dari aplikasi eHAC versi lama. Sementara aplikasi eHAC versi terkini sudah terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi dan terjamin keamanannya.

Dugaan kebocoran data ini mencuat lewat penelitian tim peneliti vpnMentor, Noam Rotem dan Ran Locar. Mereka mengatakan eHAC tidak memiliki privasi dan protokol keamanan data yang mumpuni, sehingga mengakibatkan data pribadi lebih dari satu juta pengguna melalui server terekspose.

Para peneliti vpnMentor menjelaskan pengembang eHAC menggunakan ‘database Elasticsearch’ tanpa jaminan untuk menyimpan lebih dari 1,4 juta data dari sekitar 1,3 juta pengguna eHAC.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *