Lintas7News.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim wilayahnya menjadi provinsi pertama di Pulau Jawa-Bali yang masuk kategori level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Khofifah mengungkapkan itu merujuk data asesmen Situasi Covid-19 Kementerian Kesehatan per 14 September yang dirilis 15 September. Hal itu membuat level PPKM di Jawa Timur dari sebelumnya level 2 pada 6 September lalu.
“Alhamdulillah, Jatim menjadi satu-satunya provinsi yang pertama masuk pada level 1 sesuai asesmen yang dilakukan Kemenkes RI,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/9).
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Hasil asesmen dilihat dari sejumlah indikator antara lain tingkat kasus terkonfirmasi, tingkat pasien rawat RS, tingkat kematian, transmisi komunitas, tingkat testing, tingkat tracing, tingkat treatment dan kapasitas respons.
Khofifah juga menunjukkan data asesmen Kemenkes yang menyebut 4 provinsi lainnya di Pulau Jawa masih berada pada level 2 dan ada 1 provinsi berada level 3.
Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan ada 9 kabupaten/kota di Jatim masuk dalam level 1 sesuai asesmen Kemenkes per 14 September 2021.
Kabupaten/kota yang sudah berada di level 1 itu antara lain, Kabupaten Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Sidoarjo, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Gresik dan Banyuwangi. Jumlah daerah yang masuk kategori Level 1 di Jatim juga bertambah.
“Jatim merupakan asesmen level 1 kabupaten/kota terbanyak di Jawa dan Bali,” kata dia.
Sementara untuk level 2, terdapat peningkatan dari 19 kabupaten/kota per 12 September 2021, menjadi 26 kabupaten/kota di Jawa Timur per 14 September 2021.
Diantaranya Kabupaten Tulungagung, Tuban, Sumenep, Sampang, Probolinggo, Ponorogo, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Magetan, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Bondowoso, Bojonegoro dan Blitar.
Teruntuk level 3 terjadi penurunan dari 13 menjadi 3 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Trenggalek, Bangkalan dan Kota Blitar.
Khofifah lalu berterima kasih atas sinergi dan kerja keras semua pihak. Mulai dari aparat, tenaga kesehatan, pemerintah kabupaten/kota hingga masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19 di Jatim.
“Alhamdulillah, terima kasih, ini adalah hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk bupati/wali kota bersama Forkopimda se-Jatim, nakes dan elemen strategis dan sebagainya,” ujarnya.
(CNNINdonesia/RI)