Kasus Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Lintas7News.com – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19, seiring peningkatan kasus mulai terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

“Pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak lengah dan tahan kenaikan kasus yang terjadi. Ayo, kita turunkan kasus Covid-19. Kira harus bisa menahan lagi kenaikan ini sebelum menjadi parah,” ujarnya, Rabu (17/11).

Johnny menuturkan, Presiden Joko Widodo telah meminta pengawasan terhadap daerah yang mengalami tren kenaikan kasus konfirmasi untuk terus diperketat.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kata dia, penambahan kasus positif mencapai 347 pasien hingga Selasa (16/11). Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia secara kumulatif sejak 2 Maret 2020 menjadi 4.251.423 kasus.

Sehari sebelumnya, yakni pada Senin (15/11), kasus positif harian juga bertambah sebanyak 221 orang. Dengan demikian, ada penambahan sebanyak 126 orang positif Covid-19 dari Senin hingga Selasa.

Johnny menambahkan, kasus baru Covid-19 di Indonesia yang mengalami kenaikan dibarengi dengan bertambahnya jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Pada Selasa (16/11), terdapat penambahan 19 pasien Covid-19 yang masuk Wisma Atlet. Sehingga, kini rumah sakit darurat itu menampung total 215 pasien.

Menurut Johnny, kenaikan kasus itu dibarengi dengan peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan di Jawa dan Bali.

“Jangan anggap remeh setiap kenaikan kasus, jangan tunggu besar baru bertindak. Mari kita semua awasi. Tahan kenaikan kasus dengan jaga protokol kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Epidemiolog Kamaluddin Latief menilai kenaikan kasus di tanah air terjadi karena tingkat kepatuhan terhadap protokol yang mulai menurun.

Pada saat yang sama, ada peningkatan mobilitas antar wilayah maupun di dalam wilayah sendiri. Data kasus harian yang melandai, menurutnya membuat banyak orang merasa Covid-19 sudah hilang.

“Hal ini yang selalu diingatkan epidemiolog bahwa pandemi belum usai, dan ancaman gelombang ketiga ada di depan mata dengan tren kasus di banyak negara maupun meluasnya varian delta,” tegas Kamal.

Dia berpendapat, cara paling ampuh untuk menekan kasus adalah dengan mematuhi protokol kesehatan, meningkatkan cakupan vaksinasi. Menurutnya, jika tren kasus masih naik bahkan hingga tak terkendali, maka pembatasan mobilitas harus dilakukan, terutama saat libur panjang.

“Tentu hal tersebut keputusan yang tidak populis tapi mesti diambil untuk melindungi masyarakat kita,” ujarnya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.