Lintas7News.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut sedikitnya 18.752 jemaah umrah Indonesia siap diberangkatkan pada Desember mendatang. Mereka sebelumnya tertunda umrah karena pandemi Covid-19.
Yaqut menerangkan pemberangkatan 18 ribu jemaah umrah itu akan dilakoni setelah otoritas penerbangan Arab Saudi, General Authority of Civil Aviation (GACA) membuka pintu kedatangan bagi WNI.
“Jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya menjadi prioritas yang diberangkatkan pada tahap awal dibukanya penyelenggaraan umroh di bulan Desember nanti,” kata Yaqut dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Selasa (30/11).
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Jumlah tersebut merupakan sebagian dari total 59.757 jemaah umrah yang tertunda umrah karena situasi pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, sekitar 18 ribu di antaranya telah memegang visa sehingga siap diberangkatkan.
Di sisi lain, Yaqut mengatakan pihaknya juga bakal mengkaji ulang biaya umrah di masa pandemi.
Kini, Kemenag tengah melakukan revisi Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 719 tahun 2020, tentang pedoman penyelenggaran perjalanan ibadah umroh pada masa pandemi Covid-19 dan KMA Nomor 177 tahun 2020 tentang biaya penyelenggaraan ibadah umroh referensi masa pandemi.
Pernyataan Yaqut menjawab pertanyaan Ketua Komisi VIII Yandri Susanto yang meminta agar pemerintah merevisi besaran biaya umrah di masa pandemi.
“Sebagaimana disampaikan pimpinan rapat bahwa biaya umroh ini harus dikaji ulang dievaluasi agar tidak memberatkan jamaah,” kata Yaqut.
Sebagai informasi, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terhitung sejak 1 Desember 2021 telah membuka pintu penerbangan dari Indonesia. Per hari itu, WNI sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ketiga selama 14 hari.
(CNNIndonesia/RI)