Daftar 10 Orang Kaya Dunia Yang “Jatuh Miskin”

Artikel, Internasional1857 Dilihat
banner 468x60

Lintas7news.com – Jack Ma, pendiri Alibaba, dulunya dikenal sebagai orang terkaya di China dengan kekayaan ditaksir mencapai US$37 miliar atau setara Rp525 triliun (kurs Rp14.199 per dolar). Namun siapa sangka, saat ini, ia harus kehilangan lebih dari separuh hartanya akibat kebijakan Pemerintah China yang begitu keras terhadap perusahaannya.

Tak hanya Jack Ma, beberapa miliarder dunia lainnya juga harus mengalami hal serupa dengan berbagai alasan. Forbes memproyeksikan 10 miliarder di dunia yang harus kehilangan hartanya sepanjang tahun ini.

banner 336x280

Forbes memperkirakan setidaknya miliarder tersebut harus kehilangan kekayaan hingga US$152 miliar atau setara Rp2.178 triliun. Ironinya, kejadian ini justru berbanding terbalik dengan beberapa miliarder lainnya yang justru mengalami kenaikan kekayaan, sebut saja Jeff Bezos dan Elon Musk.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Lantas, siapa saja 10 miliarder yang kehilangan hartanya pada tahun ini?

1. Colin Zheng Huang

Pemerintah China belakangan ini menindak keras perusahaan e-commerce Pinduoduo. Hal ini membuat Colin selaku pendiri kehilangan kekayaan hingga 64 persen lantaran turunnya saham Pinduoduo. Kekayaan Colin harus terguncang dan turun sangat dalam hingga US$40,2 miliar.

Ini semakin diperparah dengan pengunduran diri secara tiba-tiba yang dilakukan Colin pada Maret lalu. Akibatnya, saham perusahaan berusia enam tahun tersebut turun hingga 21 persen pada November tahun ini.

2. Jack Ma

Pendiri Alibaba ini sebelumnya memiliki kekayaan US$37 miliar, namun dalam setahun terakhir harus kehilangan hartanya hingga US$21,4 miliar karena kebijakan keras Pemerintah China atas perusahaannya.

Jack Ma, dulunya dikenal sebagai orang terkaya di China dan salah satu taipan yang paling vokal dalam mengkritik kebijakan regulator pemerintah.

Untuk pertama kalinya, regulator China membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group, perusahaan induk Alibaba, senilai $35 miliar pada November 2020.

Kemudian, mereka memukul Alibaba dengan denda US$2,8 miliar pada April sebagai bentuk hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China. Regulator menuduh bahwa Alibaba melanggar aturan antimonopoli.

Akibat tindakan tersebut, kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46 persen sepanjang tahun ini.

3. Hui Ka Yan

Hui Ka Yan, pendiri Evergrande, harus kehilangan hartanya sebanyak US$18 miliar karena krisis keuangan yang dilanda perusahaan properti miliknya. Evergrande dikabarkan gagal membayar utang, sehingga nilai sahamnya di bursa Hong Kong turun menjadi US$0,19 per lembar.

Untuk tetap menjalankan bisnisnya, Hui dikabarkan harus merogoh kocek pribadi sebesar US$1 miliar. Tak sampai disana, untuk mempercepat restrukturisasi utang Evergrande, Hui juga harus membayar US$300 miliar agar utang bisnisnya tidak membengkak.

4. Zhang Yong

Pendiri Haidilao, perusahaan jaringan hotpot di China, juga mengalami hal serupa. Ia kehilangan hartanya hingga US$15,9 miliar. Pria berkebangsaan Singapura ini melakukan ekspansi bisnis dengan menggandakan jumlah restoran hingga 1.600.

Namun nasib berkata lain, pandemi membuat seluruh restorannya tidak dapat dikunjungi pelanggan setianya. Hingga akhirnya, ia harus menutup 300 restoran pada akhir tahun. Hal ini membuat saham Haidilao turun hingga 71 persen.

5. Tadashi Yanai

Tadashi Yanai, pendiri Uniqlo dan Theory, harus kehilangan hartanya hingga US$14 miliar dari total kekayaan sebesar US$30,4 miliar. Ia kehilangan sepertiga hartanya karena saham dua perusahaan miliknya rontok 34 persen akibat pandemi.

Meskipun pendapatan perusahaan tumbuh 6 persen dan laba sebelum pajak melonjak lebih dari 70 persen, pengecer masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan aktivitas akibat pandemi, khususnya pabrik di Vietnam.

6. Lei Jun

Lei Jun, pendiri Xiaomi, pernah menjadi salah satu orang terkaya dunia dalam sektor ponsel pintar. Kekayaannya bahkan pernah menyentuh US$16,3 miliar, namun kini ia kehilangan hampir 90 persennya.

Seperti Alibaba, Xiaomi juga mengalami tekanan akibat regulasi pemerintah yang begitu keras terhadap perusahaan teknologi. Xiaomi pun harus berjuang dengan masalah rantai pasokan, ditambah masalah persaingan ketat yang menyusutkan pangsa pasarnya.

7. Masayoshi Son

CEO Softbank Group Masayoshi Son juga kehilangan hartanya hingga US$13,6 miliar dari total kekayaan sebesar US$25,1 miliar. Raksasa investasi asal Jepang tersebut harus okut merugi akibat investasi yang dikucurkan ke perusahaan China, seperti Alibaba yang mengalami tekanan dari Pemerintah China.

Serangan pemerintah China terhadap perusahaan besar, ditambah dengan jatuhnya nilai Softbank mengakibatkan rekor kerugian sebesar US$7,3 miliar untuk Dana Visi Softbank dalam 3 bulan yang berakhir pada 30 September. Akibatnya, kekayaan Son turun 35 persen.

8. Daniel Gilbert

Daniel, pendiri Rocket Companies, juga kehilangan sebagian besar hartanya dikarenakan saham perusahaannya yang terjun bebas. Pria berkebangsaan AS ini kehilangan US$13,2 miliar dari total kekayaan sebesar US$29,6 miliar.

Miliarder hipotek tersebut sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak tajam hingga US$80 miliar. Namun, saham perusahaannya telah jatuh 62 persen karena perlambatan pendapatan dan keuntungan.

9. Zhang Bangxin

Pendiri perusahaan TAL Education juga harus kehilangan hartanya akibat kebijakan yang Pemerintah China yang menekan perusahaan besar untuk berekspansi. Zhang kehilangan US$11,3 miliar hartanya disebabkan kebijakan tersebut.

Pemerintah China meningkatkan serangannya terhadap perusahaan bimbingan belajar dengan alasan industri tersebut telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua.

Saham perusahaan TAL Education anjlok ketika regulator meluncurkan aturan baru yang ketat, termasuk larangan meningkatkan modal dari investor luar negeri.

Sementara itu, kekayaan bersih Zhang turun hingga 90 persen. Beberapa pengusaha bimbingan belajar juga bernasib buruk, seperti CEO GSX Techedu Larry Xiangdong Chen yang kekayaannya turun menjadi US$250 juta dari puncak US$15,8 miliar.

10. Zhong Huijuan

Zhong menjadi satu-satunya wanita yang mengalami penurunan kekayaan hingga US$10,4 miliar. Sebagai CEO Hansoh Pharmaceutical, Zhong pernah menjadi salah satu wanita terkaya di dunia ketika perusahaannya IPO pada 2019.

Namun, saham perusahaan telah jatuh hingga lebih dari 50 persen pada tahun 2021 dan kini nilainya hanya tersisa US$1,82 per lembar saham. Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51 persen tahun ini.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *