Demi Pencegahan Omicron, Pemerintah Terapkan Mikro Lockdown

Nasional579 Dilihat
banner 468x60

Lintas7News.com – Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bakal menerapkan kebijakan lockdown mikro untuk menangkal penyebaran Covid-19 varian Omicron. Bakal diterapkan jika terjadi transmisi lokal.

Saat ini, strategi itu dipakai di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta usai pegawai kebersihan positif mengidap varian omicron.

banner 336x280

“Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah lockdown di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi,” kata Luhut dalam jumpa pers daring, Senin (27/12).

Dia menyampaikan bahwa peningkatan tes dan telusur akan membantu identifikasi potensi penularan dengan cepat. Dengan demikian, pemerintah bisa melakukan isolasi agar varian Omicron tidak meluas.

Meski begitu, Luhut mengakui masih ada kekurangan dalam sistem ini. Dia mengatakan ada pasien Covid-19 varian Omicron yang keluar dari karantina usai mendapat dispensasi.

“Kemarin ternyata ada satu orang yang lolos dari situ karena pergi dengan keluarganya. Dan ini Kita harapkan tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Luhut berjanji akan memperketat pemberian dispensasi karantina. Pemerintah akan menimbang urgensi pemberian dispensasi dengan teliti.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan 46 kasus Covid-19 varian Omicron pada Minggu (26/12). Para pasien itu dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di Jakarta.

Sebanyak 46 kasus itu merupakan hasil penambahan 27 kasus baru yang diumumkan pada Minggu kemarin (26/12).

Sebanyak 25 pasien omicron yang baru terdeteksi adalah warga negara Indonesia yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, dan Turki.

Lalu ada satu pasien WNA asal Nigeria dan satu pegawai kebersihan RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan mereka semua kini menjalani karantina di dua tempat berbeda.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *