Redam Kerusuhan Kazakhastan, Rusia Akan Kirim Pasukan Perdamaian

Lintas7News.com – Aliansi militer pimpinan Rusia, Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO), akan mengirimkan pasukan perdamaian untuk membantu meredam kerusuhan di Kazakhstan.

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, selaku ketua CSTO saat ini menyatakan bahwa pihaknya mengambil keputusan ini sebagai respons atas permintaan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev.

Pashinyan juga menyatakan bahwa pengerahan pasukan dilakukan setelah melihat “ancaman keamanan nasional dan kedaulatan Republik Kazakhstan, yang disebabkan antara lain karena gangguan dari luar.”

Meski demikian, Pashinyan tidak memberi tahu berapa banyak pasukan yang akan dikirim ke negara itu, juga kapan mereka akan tiba.

Namun, kepala komite parlemen Rusia yang menangani hubungan dengan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, Leonid Kalashnikov, mengatakan pasukan penjaga perdamaian akan berada di Kazakhstan “sampai situasi stabil.”

Tokayev memang mengaku meminta bantuan CTSO, aliansi militer yang beranggotakan Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

Ia melontarkan permintaan itu ketika situasi di negaranya kian kacau. Demonstrasi protes kenaikan harga LPG di Kazakhstan dilaporkan telah menewaskan setidaknya delapan personel keamanan dan melukai 317 orang lainnya.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Seorang sumber bahkan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa menguasai bandara di Almaty, kota terbesar di Kazakhstan.

Karena situasi kacau, pemerintah setempat sampai-sampai mendeklarasikan status darurat nasional.

Kerusuhan besar-besaran ini bahkan juga menyebabkan kabinet pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Askar Mamin mengundurkan diri massal pada Rabu siang.

Demonstrasi sebenarnya sudah dimulai sejak pekan lalu di Provinsi Mangistau dan daerah lain di barat Kazakhstan. Pengunjuk rasa memprotes kenaikan harga LPG, yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan di kawasan barat negara itu.

Pemerintah sebenarnya sudah kembali menurunkan harga LPG pada pekan ini. Namun, tuntutan rakyat terlanjur meluas.

Mereka menolak andil mantan pemimpin Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, yang dinilai masih memegang pengaruh di pemerintahan.

Aksi pun sudah menjalar ke berbagai daerah lain di Kazakhstan. Demo kian rusuh ketika para pengunjuk rasa menyerbu dan membakar gedung-gedung pemerintah.

Aparat lantas berupaya menertibkan massa dengan menembakkan gas air mata dan melemparkan granat kejut ke arah demonstran.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.