Kritikan Terkait Pembagian Dana Yang Tidak Merata Untuk Rehab 26 Mushala Di Blitar

Lintas7News.com – Ribut soal proyek di RSUD Ngudi Waluya Wlingi yang terus molor, belum selesai. Sekarang proyek rehab sebanyak 46 mushala yang tersebar di semua SMP Negeri di Kabupaten Blitar, juga menjadi sorotan karena alokasinya tidak merata.

M Trianto, koordinator LSM KRPK (Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi), Selasa (25/1/2022) yang mulai menyinggung proyek perbaikan puluhan mushala di sekolah itu. Karena ternyata ada anggaran sebesar Rp 1,6 miliar yang dikucurkan untuk proyek tersebut.

“Rehab mushala itu bagus itu merupakan salah satu kepedulian Pemkab Blitar atas pendidikan keimanan siswa. Namun kalau jatah antarmushala tidak sama, kan aneh. Bagaimana cara mereka untuk memberikan bantuan rehab itu, sehingga besarannya bisa berbeda-beda,” ujar Trianto.

Trianto juga tidak bisa menjelaskan apakah ada patokan untuk menghitung besaran anggaran yang diterima setiap tempat ibadah itu. Misalnya, ada mushala yang hanya dapat jatah Rp 13 juta hanya untuk pengecatan saja.

Namun, juga ada mushala yang mendapatkan anggaran dua kali lipat lebih besar atau berkisar Rp 44 juta. “Seharusnya anggaran Rp 1,6 miliar itu tidak langsung direalisasikan buat tempat ibadah sebanyak itu. Namun bisa dicairkan bertahap atau tahun depan dilakukan rehab lagi,” jelasnya.

Dengan pembagian setiap tahun maka perbaikan mushala bisa maksimal atau masing-masing tempat ibadah di sekolah SMPN itu dapat jatah sama sehingga tak menimbulkan kecumburuan.

Sebab ada mushala yang hanya dapat jatah pengecatan namun mushala lainnya dapat jatah lebih. Di antaranya untuk pembuatan atap teras baru dari gavalum sampai penambahan lantai teras tempat ibadah, seperti di sebuah SMPN di Kecamatan Doko. Namun ada yang hanya dapat jatah pengecatan saja, seperti mushala di sebuah SMPN di Kecamatan Selorejo.

Pihaknya juga mempertanyakan asal-usul proyek itu. Selain itu tidak diketahui bagaimana prosesnya, apakah lewat lelang terbuka atau penunjukan dan asal anggarannya. “Kami khawatir ada nilai politisnya. Kalau iada tendensi lain apalagi buat kepentingan politis, ya janganlah,” paparnya.

Dilansir dari Surya.co.id – Sementara Kusnawati, Kabid Pendidikan Menengan (Dikmen) Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupateb Blitar mengatakan, bahwa anggaran untuk rehab mushala itu dari PAK.”Kalau detailnya kami nggak paham namun itu dari PAK kemarin (2021),” ungkap Kusnawati.

Informasinya, dindik memang tidak begitu paham atas proyek itu. Karena ternyata pihak dindik tidak mengusulkan namun hanya ketempatan proyek saja.

“Benar, itu anggaran yang diusulkan pada PAK tahun kemarin dan sumber dananya dari hibah bupati. Karena itu, kami mengapresiasinya karena bupati punya program seperti itu. Cuma pesan saya, harus dijaga amanah bupati dalam mengerjakan perbaikan mushala itu,” itu,” ujar Mujib, wakil ketua DPRD Kabupaten Blitar yang juga ketua Banggar.

(Surya/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.