Tiga Prajurit Tewas Ditembak KKB Saay Jaga Galian Pasir

Lintas7News.com – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan tiga orang prajurit TNI yang gugur di Distrik Gome, Kabupaten Puncak Papua beberapa waktu lalu yaitu karena mengamankan proyek galian pasir, bukan karena patroli ke sejumlah titik. Andika menyebut Komandan Pos Koramil Gome berbohong soal aktivitas tersebut.

“Karena memang apa yang dilaporkan oleh komandan pos, bukan hanya insiden hari itu ya, hari itu kan insiden yang kemudian menewaskan sampai tiga orang anak buah dari pos itu, tetapi kegiatan yang dilaporkan oleh komandan pos kepada komandan atasnya yaitu komandan batalyon yang waktu itu vi-con dengan saya, nah itu bohong,” kata Andika kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/3).

“Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman pos itu, patroli, ke titik ini, ke titik A, ternyata yang dilakukan itu ke proyek galian pasir,” imbuhnya.

Menurut Andika, komandan pos tersebut tak melaporkan kegiatan pengamanan proyek galian pasir ke komandan batalyon lantaran khawatir akan menimbulkan pertanyaan. Di sisi lain, Andika mengatakan komandan pos itu menggelar pasukan tanpa pertimbangan taktis.

“Itulah yang kemudian ditutupi harapannya enggak ketahuan, tapi juga pada saat bersamaan cara komandan pos ini menggelar di tempat galian pasir tadi itu, enggak sama sekali enggak ada pertimbangan gimana supaya misalnya aman,” katanya

“Satu, itu salah karena enggak ada izin. Kedua, dilakukan juga tanpa pertimbangan taktis. Ingat ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa,” tambah Andika.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Perihal insiden tersebut, Andika menyebut pihaknya telah melakukan evaluasi. Ia pun meminta agar tidak ada lagi tindakan komandan yang mengorbankan anak buahnya.

Dia juga menginstruksikan jajarannya untuk tidak melakukan pengamanan proyek apapun tanpa persetujuan Panglima Komandan (Pangdam). Mantan KSAD itu juga meminta jajarannya untuk disiplin dan tidak sembarangan dalam bertindak.

“Jadi pelajaran kepada Dandim yang ada di seluruh wilayah, termasuk di Papua Barat, untuk tidak pernah main-main. Makanya dalam instruksi saya tidak ada yang melakukan pengamanan proyek apapun kecuali atas perintah Pangdam,” kata Andika, Selasa (22/3).

Selain itu, Andika juga berujar, kasus tersebut kini sudah dalam tahap penyidikan. Nantinya, perkembangan kasus itu akan dikawal langsung olehnya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.