Menlu RI: Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Lintas7news.com – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menegaskan agar perang segera dihentikan menyusul situasi di Ukraina yang masih diselimuti peperangan imbas invasi Rusia.

Hal itu Retno ungkapkan dalam konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, di Jakarta pada Senin (11/4), usai menggelar pertemuan bilateral.

Selain kerja sama bilateral, Retno menuturkan ia dan Joly membahas berbagai isu regional dan global, termasuk soal situasi di Ukraina.

“Yang pasti, kami memiliki keprihatinan yang sama tentang situasi di Ukraina. Saya menggarisbawahi seruan Indonesia untuk menghentikan perang sekarang, ketegangan harus segera dikurangi negosiasi terus didukung,” ujar Retno dalam konferensi pers itu.

“Masing-masing dari kita harus menggunakan pengaruh kita untuk menghentikan perang. Perang hanya membawa penderitaan bagi umat manusia dan bagi kita semua,” paparnya menambahkan.

Indonesia, kata Retno, menyayangkan kekerasan yang terjadi di Ukraina. Retno mengatakan Indonesia memiliki pandangan yang sama dengan Kanada tentang pentingnya menjunjung tinggi prinsip menghormati integritas dan kedaulatan wilayah.

“Kami punya pandangan yang sama soal pentingnya menjunjung tinggi prinsip menghormati integritas dan wilayah. Prinsip ini harus ditegakkan secara konsisten oleh seluruh negara,” lanjut Retno.

Setiap negara, lanjut dia, harus menggunakan pengaruhnya untuk menghentikan perang.

Sementara itu, Joly, punya pandangan yang tak berbeda jauh dengan Retno soal agresi Rusia di Ukraina.

“Kami sepakat dengan Indonesia agar seluruh negara menegakkan integritas dan kedaulatan [negara lain],” kata Joly.

Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.

Belum lama ini, Rusia menjadi sorotan karena dilaporkan melakukan pembantaian terhadap ratusan warga sipil di Bucha, Ukraina.

Sejumlah pihak, terutama Barat, mengecam tindakan Rusia dan akan menjatuhkan sanksi baru. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mendesak agar dibentuk tim khusus untuk melakukan investigasi.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Organisasi itu juga menggelar jajak pendapat untuk menentukan status penangguhan sementara Rusia dari Dewan HAM PBB. Dari 193 anggota, sebanyak 93 negara sepakat Moskow ditangguhkan.

Alih-alih menghentikan agresi, Rusia justru semakin menggila dalam menggempur wilayah timur Ukraina. Barat memprediksi Rusia tengah mempersiapkan serangan besar-besaran ke wilayah timur Ukraina.

Ukraina pun menyatakan siap menghadapi serangan terbaru Rusia dan kembali menyerukan kepada negara-negara untuk membantu Kyiv menghadapi gempuran negeri beruang merah.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.