Australia Ungkap Kemungkinan China Sebar Pasukan di Solomon

Lintas7news.com – Menteri dalam Negeri Australia, Karen Andrews, mengatakan China kemungkinan besar menempatkan pasukan di Kepulauan Solomon usai menandatangani kesepakatan kerja sama keamanan dengan negara Pasifik itu.

“Sangat mungkin. Kemungkinan itu akan menjadi jalan yang diambil China di kawasan Pasifik,” kata Andrews kepada radio 4BC, saat ditanya seberapa realistis China akan meminta penempatan pasukan di Kepulauan Solomon pada Rabu (27/4).

Andrews juga mempertanyakan sikap Beijing saat mengumumkan kesepakatan itu menjelang pemilihan umum di Australia pada 21 Mei mendatang.

“Beijing jelas sangat sadar, kami sedang dalam kampanye pemilihan federal di sini, saat ini. Kami bicara soal intervensi politik dan itu punya beragam bentuk,” ucap dia.

Terpisah, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare, telah berulang kali menegaskan tak akan ada pangkalan militer China yang dibangun di negaranya berdasarkan kesepakatan keamanan itu.

Namun, Sogavare belum mengumumkan versi final pakta tersebut.

Menurut draf yang bocor, pakta itu berisi ketentuan yang memungkinkan keamanan China dan pengerahan angkatan laut ke Kepulauan Solomon.

Hal itu termasuk frasa yang menyatakan “Pasukan China” akan diberdayakan untuk melindungi “keselamatan personel China” dan “proyek besar.”

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Kepulauan Solomon meneken kesepakatan dengan militer China soal keamanan pada 19 April lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Australia dan Amerika Serikat, selaku sekutu pulau itu.

Mereka khawatir Solomon akan menjadi pangkalan militer China di kawasan Pasifik Selatan, yang berjarak kurang dari 2.000 km dari pantai Australia.

AS bahkan memperingatkan secara langsung soal dampak pakta tersebut ke pemerintahan Kepulauan Solomon, saat delegasinya berkunjung ke pulau itu.

“[Pakta itu] berpotensi berdampak pada keamanan regional. Jika [China] memperluas militer secara permanen, proyeksi kekuasaan atau pangkalan militer, AS akan punya kekhawatiran secara signifikan dan merespon dengan tepat,” demikian menurut pernyataan resmi Gedung Putih.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.