Joe Biden Buka Suara Terkait Insiden Tragis Penembakan Texas

Internasional759 Dilihat
banner 468x60

Lintas7news.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan kesedihan mendalam menanggapi penembakan maut di Sekolah Dasar Robb, Texas, yang menewaskan 18 anak dan 3 orang dewasa.

Insiden yang terjadi SD Robb merupakan penembakan ke-30 yang terjadi di sekolah dasar dan menegah Negeri Paman Sam selama 2022.

banner 336x280

Dalam pidato emosionalnya di Gedung Putih pada Selasa (24/5) malam, Biden menegaskan ini waktunya warga AS, terutama legislator Negeri Paman Sam, benar-benar mendukung pengetatan aturan kepemilikan senjata yang selama ini menjadi perdebatan sengit.

“Atas nama Tuhan, kapan kita akan mendukung reformasi hukum kepemilikan senjata (gun lobby)? Ini waktunya mengubah rasa sakit dan kehilangan dalam aksi nyata bagi seluruh orang tua dan warga di negara ini. Kita harus memperjelas kepada para pejabat terpilih: Ini waktunya beraksi,” ucap Biden dalam pernyataan persnya.

“Kehilangan seorang anak seperti separuh jiwa Anda direnggut,” kata Biden lagi yang sedikit bercerita soal pengalaman pribadi kehilangan anak dan istri.

Biden sendiri kehilangan istri pertama, Neila, dan putrinya yang saat itu berusia 1 tahun pada 1972 yang tewas dalam kecelakaan mobil. Mobil mendiang Neila dan putrinya itu ditabrak sebuah truk saat hendak berbelanja keperluan Natal pada 18 Desember 1972.

Hukum kepemilikan senjata memang menjadi isu sengit di Kongres AS. Sebagian besar legislator, terutama kaum konservatif, masih banyak menganggap kepemilikan senjata merupakan bentuk kebebasan dalam demokrasi.

Meski begitu, hukum tersebut memberikan banyak konsekuensi bagi AS, terutama soal tingkat kriminalitas.

Penembakan massal di SD Robb pun bukan yang pertama kali terjadi. Sebanyak 38 insiden penembakan tercatat terjadi di sekolah dan universitas AS sejak awal 2022.

Sementara itu, menurut Gun Violence Archive (GVA) total ada 212 insiden penembakan massal di AS sejak awal tahun ini hingga Selasa (24/5).

Itu berarti lebih banyak penembakan massal terjadi di AS ketimbang jumlah hari di 2022 yang terlewati. Hari Selasa, 24 Mei, merupakan hari ke-144 di 2022.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – GVA mengartikan penembakan massal sebagai insiden penembakan yang melukai atau menewaskan 4 orang lebih, tidak termasuk pelaku.

Dengan fakta tersebut, Biden berharap pejabat AS dapat terbuka hati dan matanya untuk mendukung pengetatan hukum kepemilikan senjata di Negeri Paman Sam.

“Anak kelas dua, tiga, dan empat SD yang cantik dan polos. Dan berapa banyak anak kecil yang menyaksikan kejadian itu, melihat teman mereka tewas, mereka seperti berada di zona pertempuran,” tutur Biden.

“Kehilangan anak seperti kehilangan separuh jiwa Anda,” lanjutnya.

“Saya muak dan lelah dengan ini. Kita harus beraksi. Dan jangan bilang pembantaian ini tidak berdampak pada kita. Kenapa kita harus terus membiarkan ini terjadi?” kata Biden.

Biden mengungkapkan, peristiwa penembakan Texas ini merupakan ‘pembantaian’ terbaru yang kerap terjadi di Amerika.

Ia juga meminta seluruh warga AS untuk mendoakan korban dan mendukung aturan pembatasan senjata.

“Malam ini, saya meminta seluruh masyarakat untuk berdoa demi mereka, untuk memberikan kekuatan kepada orang tua dan saudara korban atas kegelapan yang mereka rasakan sekarang. Sebagai sebuah negara, kita harus bertanya dengan nama Tuhan kapan kita akan mendukung aturan baru senjata? Dengan nama Tuhan kapan kita bakal melakukan hal yang kita tahu harus lakukan?” kata Biden.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *