Lintas7news.com – Aparat kepolisian mengantisipasi penyusup dalam aksi demo mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (28/6) ini.
Diketahui, aksi demo ini akan diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa. Diperkirakan, ada sekitar 500 hingga 1.000 mahasiswa yang akan terjun dalam aksi demo.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya mengharapkan kerja sama dari para mahasiswa dalam mengantisipasi para penyusup. Polisi pun menerjunkan personel untuk mengawal dan mengamankan aksi demo tersebut.
Komarudin mengatakan personel yang diturunkan sesuai kebutuhan dan potensi kerawanan.
“Kami harap kerja samanya untuk bersama-sama mengawasi. Karena yang tahu itu mereka-mereka juga siapa yang temannya atau bukan,” kata Komarudin saat dihubungi.
“Kami imbau bersama menjaga, jangan sampai aspirasi yang diusung dikotori oleh ulah oknum dari kelompok-kelompok lain yang akan bergabung,” imbuhnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo memastikan pihaknya telah melakukan pendataan terhadap rekan-rekan mereka yang turut dalam demo mengkritisi RKUHP di depan kompleks parelmen hari ini.
“Dari BEM UI sendiri kami sudah mendata betul massa aksi kami dengan g-form yang hanya bisa diisi oleh mahasiswa UI,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
“Jika di lapangan, kami terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung mengikuti aksi. Tetapi, semua harus satu komando terhadap mobil komando,” imbuhnya.
Setali tiga uang, rekan Bayu, Koordinator Sosial Politik BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan dalam pertemuan virtual pematangan aksi semalam mereka telah berdiskusi terkait prosedur keamanan di dalam aksi.
“Kami juga akan saling menjaga, dan telah berkomunikasi dengan massa aksi lain untuk saling jaga dan mengenal massa aksinya masing-masing, sehingga kami telah berusaha untuk mencegah penyusupan, dan berunjuk rasa dengan aman hari ini,” kata dia.
Sebagai informasi, dalam unggahan di akun Twitternya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menyampaikan demo itu dilakukan bersama dengan Aliansi Nasional Reformasi Rancangan Kita Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Dalam unggahan itu turut disampaikan bahwa aksi itu merupakan desakan kepada pemerintah dan DPR yang dianggap tidak terbuka terkait draf RKUHP.
“Kami mengajak kawan-kawan untuk menguningkan jalanan Senayan pada hari, tanggal Selasa, 28 Juni 2022, pukul 11.00 WIB sampai dengan menang,” tulis akun twitter BEM UI @BEMUI_Official, Senin (27/6).
(CNNIndonesia/NB)