Lintas7news.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ingin pendekatan multilateral digunakan untuk menghadapi tantangan perdagangan dan ekonomi global. Karenanya, forum G20 harus kompak untuk mendukung sektor perdagangan, investasi maupun industri.
“G20 menjadi platform strategis untuk menjawab tantangan tersebut. Kita tidak boleh terpecah-belah dalam tindakan dan visi kita untuk pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik dan lebih kuat di masa depan,” ujar Airlangga usai mengikuti The High Level Forum on Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Indonesia, sambungnya, terdorong untuk menggalang dukungan dari anggota G20 lainnya dalam menetapkan arah strategis rantai pasok global, serta memperkuat kepercayaan lembaga multilateral seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang sejalan dengan Presidensi G20.
Menurut Airlangga, penting bagi G20 untuk membuka jalan agar WTO tetap relevan dan membahas dampak perdagangan dan ekonomi dari situasi geopolitik.
‘Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan rantai pasokan dan kemudian menerapkan langkah-langkah kebijakan perdagangan, menjaga ketersediaan, dan keterjangkauan harga pangan,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Indonesia juga terus mengakselerasi hilirisasi komoditas yang memiliki nilai tambah tinggi, khususnya produk manufaktur.
Ia mengungkapkan pandemi covid-19 mempercepat pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia karena telah membuat digitalisasi dalam produksi.
Airlangga juga mengajak negara-negara di dunia berkolaborasi untuk memastikan implementasi industri 4.0 guna menekan biaya logistik serta menyerap guncangan pada rantai nilai global.
Lebih lanjut, sambungnya, Indonesia juga telah berkomitmen melakukan transisi energi dan mendorong upaya-upaya yang mempertimbangkan dampak lingkungan berbasis percepatan energi bersih melalui penerapan investasi yang lebih efisien serta melalui input teknologi.
(CNNIndonesia/NB)