Langkah Kritis Mesir setelah Tragedi Kematian Jemaah Haji akibat Gelombang Panas.

arab saudi

suhu panas di arab saudi, jamaah haji wajib membawa semprotan muka (tangkapan layar).

LINTAS7NEWS – Pemerintah Mesir siap bertindak tegas setelah kehilangan tragis ratusan jemaah haji di Arab Saudi, menuntut pertanggungjawaban agen travel yang disalahkan atas insiden yang memakan korban jiwa.

Dilaporkan oleh Deutsche Welle dan Channel News Asia pada Minggu (21/6/2024), tercatat bahwa jumlah jemaah haji yang meninggal dunia selama musim haji 2024 mencapai 1.100 orang. Sedangkan menurut perhitungan AFP pada hari Jumat (21/6/2024), jumlah jemaah haji yang meninggal adalah 1.126 orang.

Data tersebut diperoleh dari pernyataan resmi negara-negara dan laporan diplomat yang terlibat dalam tanggapan terhadap musim haji. Lebih dari separuh korban meninggal tersebut merupakan jemaah haji asal Mesir.

baca juga : Langkah Kritis Mesir setelah Tragedi Kematian Jemaah Haji akibat Gelombang Panas.

Pemerintah Mesir, dalam respons terhadap banyaknya jemaah haji yang meninggal dunia, mengambil langkah tegas dengan mengumumkan rencana untuk menuntut 16 agen perjalanan. Selain itu, Mesir juga akan mencabut izin mereka terkait insiden kematian jemaah haji asal negara tersebut di Makkah.

Setelah pertemuan darurat mengenai kematian jemaah haji, pemerintah Mesir menyatakan bahwa dari setidaknya 658 jemaah haji asal Mesir yang meninggal dunia, tingginya angka tersebut disebabkan oleh beberapa agen perjalanan yang melanggar aturan dengan mengirimkan jemaah yang tidak terdaftar.

Untuk melaksanakan ibadah haji, jemaah harus memiliki izin resmi dari Arab Saudi untuk memasuki negara tersebut. Arab Saudi menerapkan sistem kuota untuk setiap negara karena keterbatasan tempat pelaksanaan ibadah setiap tahunnya, yang mengatur jumlah jemaah yang diperbolehkan masuk untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama musim haji.

Kairo berpendapat bahwa beberapa agen perjalanan mengirim jemaah ke Arab Saudi dengan visa kunjungan pribadi, bukan visa haji resmi. Visa semacam itu tidak mengizinkan pemegangnya masuk ke Makkah melalui jalur resmi yang ditentukan untuk pelaksanaan ibadah haji.

Pemerintah Mesir mengatakan bahwa para jemaah haji ilegal tersebut akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki melewati padang pasir menuju Makkah demi menghindari penangkapan oleh pihak berwenang Saudi. Jika tertangkap tanpa visa yang benar, para jemaah tersebut dapat dihukum atau dideportasi.

baca juga : Kemenag Ungkap Alasan Iduladha Indonesia Beda Waktu dengan Arab Saudi

Jemaah haji yang tidak terdaftar juga tidak mendapatkan manfaat dari fasilitas yang ditawarkan oleh pemerintah Saudi untuk meringankan kesulitan beberapa ibadah, yang sebagian besar dilakukan di luar ruangan di tengah panas terik musim panas Saudi. Pihak berwenang Mesir juga mengatakan bahwa agen-agen perjalanan tersebut tidak menyediakan ‘akomodasi yang sesuai’ kepada para jemaah yang mereka kirim.

Mesir menilai bahwa kekurangan fasilitas yang sesuai telah menyebabkan ‘kelelahan’ pada para jemaah haji karena suhu yang tinggi. Pihak berwenang Mesir melaporkan bahwa terdapat 31 kematian di antara jemaah haji Mesir yang terdaftar, dengan ‘penyakit kronis’ disebut sebagai penyebab kematian tersebut.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, menyatakan bahwa mayoritas dari jemaah haji yang meninggal adalah mereka yang tidak terdaftar. Dalam laporan awal pemerintah tentang krisis ini, disebutkan bahwa 16 agen perjalanan bertanggung jawab atas situasi tersebut.

baca juga : Obat Panas Dalam Yang Ampuh

Agen perjalanan yang memfasilitasi perjalanan mereka tidak menawarkan layanan apa pun kepada mereka, katanya.

“Perdana Menteri telah memerintahkan pencabutan izin perusahaan-perusahaan ini, manajer mereka dirujuk ke jaksa penuntut umum, dan denda akan dikenakan untuk memberikan manfaat kepada keluarga jemaah yang meninggal karena mereka,” demikian pernyataan kabinet Mesir.**

(sd)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.