Ratusan Warga Blitar Beraksi di Pendopo : Tuntutan Menggema untuk Berantas Tambang Ilegal dan Perhutanan Sosial!

Ratusan warga Blitar berkumpul di Pendopo Kanigoro menuntut keadilan, didukung oleh petani dan organisasi seperti Ratu Adil, KRPK, dan FMR.

Ratusan warga Blitar berkumpul di Pendopo Kanigoro menuntut keadilan, didukung oleh petani dan organisasi seperti Ratu Adil, KRPK, dan FMR. (lintas7news)

LINTAS7NEWS – Pendopo Kanigoro bergelora pada Kamis, 3 Oktober 2024, saat ratusan warga Kabupaten Blitar berkumpul dalam aksi menggugah semangat untuk menuntut keadilan. Dipenuhi oleh petani penggarap dan aktivis dari berbagai organisasi termasuk Ratu Adil, KRPK, dan FMR audiensi ini menjadi momen penting bagi masyarakat yang menuntut Pemkab Blitar untuk segera menindak tambang ilegal dan merespons masalah perhutanan sosial yang selama ini terabaikan.

Di hadapan Kepala Bappeda Ruli Wahyu, yang mewakili Plt Bupati, para warga dengan penuh semangat menyampaikan kegundahan mereka. Pendapatan dari sektor tambang hanya mencatatkan angka 1,5 miliar rupiah sejak 2021, sedangkan biaya perbaikan infrastruktur yang diakibatkan oleh dampak tambang melambung hingga 160 miliar rupiah. Dengan nada berapi-api, mereka menegaskan, “Kami tidak akan tinggal diam!”

baca juga : Dari Kata ke Tindakan : KRPK dan FMR Desak Pemkot Blitar Selidiki Dugaan Korupsi!

Erdin Subchan dari KRPK berbicara tegas, “Pemkab Blitar, bangkitlah! Tambang ilegal merajalela tanpa pengawasan. Ini adalah serangan terhadap hak-hak kami dan masa depan lingkungan!”

Tiga isu mendasar dibahas dalam audiensi ini: lemahnya regulasi tambang, status Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK), dan hak plasma bagi petani. Warga menyerukan agar Pemkab tidak hanya berkomitmen secara lisan, tetapi juga bertindak cepat dan konkret untuk mengatasi masalah ini.

baca juga : Mohammad Trijanto dan Mahasiswa Desak Polres Blitar Usut Kasus Surat KPK Palsu dan Pengeroyokan serta Tertibkan Tambang Ilegal.

Aksi ini tidak sekadar sebagai forum; ini adalah gelombang perubahan yang dibawa oleh masyarakat Blitar. Dengan semangat solidaritas dan keinginan untuk melindungi hak mereka, warga bersatu padu, bertekad untuk terus memperjuangkan masa depan yang lebih baik. Dengan suara yang bergema, mereka menuntut Pemkab untuk mendengarkan dan bertindak, demi kedaulatanmereka atas tanah dan sumber daya alam yang mereka cintai.**

(SD)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.