Jakarta – Pejabat Palestina dan Liga Arab menantikan dukungan dan peran pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah kepemimpinan presiden terpilih Joe-Biden dalam kemerdekaan negara Palestina.
Dilansir dari CNNIndonesia.com Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kepala Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada Minggu (29/11) ini bertemu di Kairo, Mesir, membahas konflik Israel-Palestina pasca-pemilihan presiden AS.
Mereka berharap pemerintahan baru AS akan “membuka jalan agar AS bisa kembali berperan aktif dan positif” dalam penyelesaian konflik, demikian bunyi pernyataan bersama kedua tokoh.
Sebelumnya Abbas juga pernah meminta Biden untuk kembali membuka hubungan antara Palestina dan Washington yang tengah memburuk di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Pemerintahan Palestina juga memutus hubungan dengan AS dan menuding negara tersebut secara terang-terangan memihak Israel.
Trump memutus pendanaan UNRWA, badan di bawah PBB yang mengurus para pengungsi Palestina serta mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sepenuhnya dan memindahkan kedutaan besar AS ke kota itu.
Trump juga tidak menentang pembangunan yang dilakukan penduduk Yahudi di Tepi Barat, meski tindakan itu bertentangan dengan kebijakan politik luar negeri AS bahwa perluasan pembangunan adalah rintangan bagi terciptanya perdamaian.
Pada Januari, Trump juga meluncurkan perundingan kontroversial dengan beberapa negara Timur Tengah tanpa mendapat masukan dari Palestina — yang kemudian menolak perjanjian ini.
Saat ini Abbas tengah berkeliling ke berbagai negara untuk mencari dukungan untuk Palestina.
Pada Minggu pagi ia bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II dan pada hari ini akan bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
(CNN/ZA)
