Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyerukan pengembangan senjata nuklir yang lebih canggih. Di saat yang sama, dia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah musuh terbesar Korea Utara.
Dilansir dari CNNIndonesia.com ucapan itu dilaporkan oleh media pemerintah Korut, KCNA, pada Sabtu (9/1). Lontaran itu juga sekaligus memberikan tantangan berat kepada Presiden AS terpilih Joe Biden hanya beberapa hari sebelum mulai menjabat.
Kim menegaskan, konflik dengan Washington tak akan berubah terlepas dari siapa yang menjadi Presiden AS.
“Kegiatan politik luar negeri kami harus difokuskan dan diarahkan untuk menaklukkan AS, musuh terbesar kami dan hambatan utama bagi perkembangan inovatif kami,” kata Kim dalam pidatonya di kongres partai di Pyongyang.
“Tidak peduli siapa yang berkuasa di AS, sifat asli AS dan kebijakan fundamentalnya terhadap Korea Utara tidak pernah berubah,” tambahnya.
Kim juga bersumpah untuk memperluas hubungan dengan ‘pasukan anti-imperialis, independen’.
Kendati demikian, meski kini Korut sedang memperluas persenjataan nuklirnya, namun Kim memastikan bahwa pihaknya tak akan menyalahgunakan senjata nuklir yang dimilikinya.
Selain itu, Kim juga turut menyerukan untuk mengembangkan peralatan termasuk senjata hipersonik, rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat (ICBM), satelit mata-mata, dan drone.
Kim mengatakan Korut sedang mempersiapkan uji coba dan produksi berbagai senjata baru, termasuk ‘roket multi-hulu ledak’. Sementara itu, penelitian tentang kapal selam nuklir hampir selesai.
“Kim cukup banyak menunjukkan apa yang ada dalam pikirannya – rudal kapal selam, ICBM yang lebih baik, dan senjata canggih lainnya,” kata Yoo Ho-yeol, Profesor Studi Korut di Korea University di Seoul, Korea Selatan.
Dia menambahkan, pada dasarnya itu-lah yang akan dilihat Washington ke depan, antara dapat meningkatkan ketegangan atau membuka pintu pembicaraan.
Sejauh ini, belum ada komentar langsung dari Kementerian Luar Negeri AS. Juru bicara kampanye Biden juga menolak berkomentar.
Selama kampanye pemilihan presiden AS tahun lalu, Biden kerap menyebut Kim sebagai ‘preman’. Sementara pada 2019, Korut menyebut Biden sebagai ‘anjing gila’.
(CNN/ZA)