TULUNGAGUNG – Selama dua tahun terakhir, ditemukan sebanyak 135 ibu hamil yang mengidap HIV. Mereka terus dipantau Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung karena sebagian besar sudah melahirkan pada 2019 ini.
Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tulungagung Didik Eka mengungkapkan, pemantauan itu dilakukan guna mencegah agar anak yang lahir tidak tertular HIV oleh ibunya. Menurut Didik, semua ibu hamil harus test HIV dulu di masa 3 bulan awal kehamilan. “Semua ibu hamil wajib tes, biar kami tahu apakah mereka terkena HIV” ujar Didik.
Bagi ibu hamil yang sudah positif HIV, lanjut dia, akan diberikan pencegahan berupa pemberian obat antiretroviral (ARV) guna mencegah bayi terinfeksi HIV. “Kalau sudah mengkonsumsi itu, 99 persen bayi tidak tertular” imbuhnya.
Namun begitu, pihaknya harus melakukan pengamatan serta evaluasi terlebih dahulu terhadap bayi yang baru lahir. Sekiranya 9-12 bulan pasca kelahiran agar bisa dipastikan bayi tersebut bebas HIV.
Selain mencegah bayi yang tertular, dinkes juga mencegah beberapa penyakit menular lain. “Ada tiga penyakit yaitu HIV tadi, sipilis dan hepatitis B” terangnya.
Pencegahan tersebut, kata Didik, merupakan program pemerintah yaitu triple elimination. Yakni, agar bayi yang lahir dari ibu yang terkena tiga penyakit tadi tidak tertular. “Kalau HIV dikasih ARV, kalau hepatitis kita berikan injeksi HBIG. Dan itu semua gratis, gak perlu BPJS” ungkapnya. (sir/yog)