Baghdad, 31/12 – Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr pada Senin mengatakan pihaknya bersedia bekerja sama dengan kelompok milisi dukungan Iran – musuh politiknya – untuk mengakhiri keberadaan militer Amerika Serikat di Irak melalui cara-cara politik dan hukum.
Jika tidak berhasil, ia akan “mengambil tindakan lain” dalam kerja sama dengan musuhnya untuk mengusir pasukan AS. Milisi Sadr memerangi pasukan AS selama bertahun-tahun menyusul invasi Washington dan tergulingnya Saddam Hussein pada 2003.
Sadr, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menolak pengaruh Iran dan juga AS, melalui pernyataan menyeru milisi dukungan Iran agar menghindari “tindakan tak bertanggung jawab” yang dapat dimanfaatkan untuk membenarkan serangan terhadap Irak. (Reuters/AK)