Lintas7News.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PT Petrokimia Gresik dapat memproduksi 23 ton oksigen medis per hari. Produksi dilakukan lewat pabrik oksigen Air Separation Plant (ASP).
Erick menjelaskan pabrik itu sudah tak beroperasi alias mati selama 10 tahun. Namun, manajemen menghidupkan kembali pabrik itu untuk memproduksi oksigen medis.
“Ada pabrik terbengkalai, mati 10 tahun, sekarang dihidupkan kembali produksi 23 ton per hari,” ucap Erick, Jumat (20/8).
Ia mengatakan Petrokimia Gresik berinvestasi Rp2,5 miliar untuk memproduksi oksigen medis. Kendati demikian, alat untuk memproduksi oksigen tersebut masih impor.
“Mohon maaf alatnya masih impor, ke depan kami juga berpikir ingin buatan Indonesia,” imbuh Erick.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Selain Petrokimia Gresik, beberapa perusahaan pelat merah juga ikut memproduksi dan mendistribusikan oksigen medis. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus covid-19.
“Kemarin PT PLN (Persero) produksi 2 ton per hari di 19 titik. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, mereka (produks) 3 ton per hari,” jelas Erick.
Ia berencana untuk menyinergikan BUMN kesehatan dengan pabrik oksigen medis yang dimiliki oleh pelat merah jika covid-19 dan kebutuhan oksigen medis mulai melandai.
“Saya nanti akan sinergikan antara BUMN kesehatan dan tentu pabrik ini bisa kerja sama, dalam kondisi ini kami gratiskan, tapi nanti tidak mungkin, nanti pabrik mangkrak lagi,” pungkas Erick.
(CNNIndonesia/RI)