Lintas7News.com – PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia akan efektif melakukan penggabungan bisnis (merger) pada 4 Januari 2022 mendatang.
Merger tersebut efektif setelah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menerbitkan persetujuan atas penggabungan usaha dan penerimaan atas pemberitahuan tentang perubahan komposisi kepemilikan saham Indosat yang mencerminkan pengendalian bersama.
Kedua perusahaan mengatakan penggabungan tersebut dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masing-masing peserta merger, masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha, serta jaminan tetap terpenuhinya hak pemegang saham dan hak para pegawai.
“Rancangan penggabungan usaha telah disusun secara bersama-sama oleh direksi dari masing-masing perusahaan peserta penggabungan,” tulis perusahaan seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (27/12).
Rancangan tersebut juga telah disetujui oleh dewan komisaris dari masing-masing perusahaan pada 16 September 2021 dan telah diperbaharui pada 20 Desember 2021.
Meski demikian, kedua perusahaan juga mengatakan rancangan penggabungan usaha tersebut saat ini masih belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari masing-masing perusahaan dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dilansir dari CNNIndonesia.com – untuk rasio pertukaran penggabungan yang disepakati, pemegang saham Indosat saat ini akan memiliki 67,40 persen dari perusahaan penerima penggabungan. Kemudian, pemegang saham H3I akan memiliki 32,60 persen dari perusahaan hasil penggabungan setelah penggabungan usaha menjadi efektif.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo resmi melakukan merger dengan H3I atau Tri Indonesia.
Merger ditandai dengan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia yang diumumkan pada Kamis (16/9) lalu.
Perusahaan hasil merger akan diberi nama PT Indosat Oeredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo mengatakan penggabungan bisnis dilakukan agar dapat saling melengkapi dan menciptakan perusahaan telekomunikasi digital yang lebih kuat.
(CNNIndonesia/RI)