Lintas7News.com – Virus corona varian BA.2 disebut sebagai Omicron siluman. Ada alasan mengapa varian ini disebut sebagai siluman daripada diberi penamaan baru setelah omicron.
Julukan siluman ini diberikan karena varian ini diklaim punya sifat genetik tertentu yang membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi sebagai Omikron pada tes diagnostik-khususnya reaksi berantai polimerase (PCR) tes.
John Sellick, ahli epidemiologi dan profesor kedokteran di Universitas di Buffalo/SUNY, mengatakan kepada Health bahwa hal ini tak berarti kalau varian ini tak bisa dideteksi, tapi lebih sulit diklasifikasikan sebagai omicron.
Ketika varian Omicron asli muncul pada tes PCR, itu dapat dengan cepat diidentifikasi, karena penghapusan genetik dalam protein lonjakan virus.
Hal ini memunculkan apa yang dikenal sebagai “kegagalan target gen S” dalam beberapa tes PCR, yang memungkinkan peneliti untuk secara akurat mengidentifikasi virus sebagai Omicron, menurut UKHSA.
Varian BA.2 tidak memiliki penghapusan genetik, yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi dan diklasifikasikan sebagai Omicron pada tes tersebut.
Dalam kasus BA.2, virus ini tak selalu lolos dari deteksi, melainkan kadang-kadang.
“Julukan “siluman Omicron” itu “tidak logis,” kata Gary Whittaker, profesor virologi di Cornell University, kepada Health.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Meski terdengar aneh, namun Sellick mengatakan julukan ” Omicron siluman” mungkin berguna bagi para ilmuwan di lingkungan laboratorium, tetapi tidak begitu banyak secara klinis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan versi baru Covid-19 varian Omicron yaitu BA.2, meningkat di banyak negara. Sejauh ini para peneliti masih menyelidikinya, termasuk gejala varian BA.2.
Versi baru, yang dikenal sebagai BA.2, adalah turunan dari varian Omicron (dikenal sebagai BA.1). Menurut WHO, BA.2 memiliki beberapa perbedaan dalam beberapa mutasi-termasuk mutasi pada protein spike-daripada BA.1.
(CNNIndonesia/RI)
