Menkes Akan Bahas Definisi Vaksin Lengkap Jadi Tiga Suntikan

Nasional401 Dilihat
banner 468x60

Lintas7news.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut sampai saat ini pihaknya masih mengkaji usulan agar definisi dan kriteria pemberian vaksin virus corona (Covid-19) lengkap menjadi tiga dosis.
Ia menjanjikan pihaknya segera membahas usulan itu secara komplet pada pekan depan.

Sejauh ini, kata Budi, definisi vaksinasi Covid-19 lengkap tetap pada dua dosis. Namun, imbuhnya, paralel Kemenkes juga telah memfasilitasi vaksinasi dosis lanjutan atau booster sejak Januari lalu.

“Itu nanti hari Senin kita akan ada diskusi mengenai itu, tapi sampai sekarang belum,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).

Kendati demikian, Budi tetap meminta masyarakat untuk segera mengakses vaksinasi booster di fasilitas kesehatan terdekat.

Data capaian vaksinasi Indonesia terkini–per Jumat (10/6) pukul 12.00– sebanyak 200.754.718 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 167.948.670 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 96,39 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua berada di angka 80,64 persen.

Sementara untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi booster tercatat sebanyak 47.306.542 warga Indonesia telah menerima booster atau sudah mencapai 22,71 persen dari target.

“Booster-nya dipercepat, dan terpenting adalah protokol kesehatannya terutama pakai masker,” kata dia.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Epidemiolog FKM UI Pandu Riono sebelumnya mengusulkan agar kriteria vaksinasi dosis lengkap menjadi tiga dosis. Pandu menilai, booster memberikan efek signifikan terhadap perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data hasil sero survei, titer antibodi masyarakat dengan sampel di Jawa menunjukkan daya kekebalan tubuh mereka terhadap Covid-19 meningkat setelah pemberian booster.

Pandu melanjutkan, temuan sero survei pada Desember 2021 dengan Maret 2022 mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dari yang awalnya 93 persen meningkat menjadi 99,2 persen. Pun tercatat terdapat peningkatan kadar antibodi Covid-19 dari median 434,2 U/ml menjadi 5.698 U/ml selama kurang lebih tiga bulan itu.

Adapun seroprevalensi yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.

(CNNIndonesia/NB)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *