Lintas7news – Micin atau MSG kerap dituding sebagai pemicu kanker. Apa benar?
MSG (monosodium glutamate) merupakan salah satu bumbu yang hampir pasti ada di dapur rumah Anda. Gunanya membuat masakan terasa lebih lezat. Sensasi gurih dan asin dari MSG membuat rasa makanan lebih enak saat disantap.
Namun, banyak orang menyebut bahwa terlalu banyak konsumsi micin bisa memicu kanker. Benarkah demikian?
Spesialis gizi klinis di Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Cindiawaty Josito Pudjiadi membantah hal tersebut. Kata dia, adalah kesalahan yang kerap menyebut MSG sebagai salah satu pemicu munculnya kanker.
“Ada banyak faktor yang bisa bikin orang kanker. Tapi MSG itu tidak berdosa, dia tidak bikin kanker,” kata Cindiawaty dalam sebuah webinar, beberapa waktu lalu.
Dilansir CNN, Kata Cindi, bukan MSG yang berdosa. Tapi, pola dan cara pemakaian MSG-lah yang bisa memicu kanker pada seseorang.
Salah satu bahan MSG adalah garam. Saat MSG digunakan berbarengan dengan garam dalam jumlah banyak, tentu akan berbahaya untuk tubuh.
Penggunaan MSG dalam tahap normal, menurut Cindi, sebenarnya tidak akan berbahaya. Tapi, jika sudah berlebihan maka bisa menimbulkan risiko kanker dan penyakit lainnya.
“Sesuatu yang berlebihan itu berbahaya. MSG-nya tidak salah, yang salah itu cara pakainya,” kata dia.
Hal serupa juga berlaku untuk daging merah atau makanan lain yang dibakar. Banyak yang menganggap daging merah, terutama yang dibakar, bisa memicu kanker. Padahal bukan daging merah yang memicu kanker, tapi pola konsumsi berlebihan-lah yang berbahaya untuk tubuh.
“Selama konsumsi dalam batas wajar tidak akan jadi penyakit. Silakan makan daging merah, tapi jangan berlebihan,” katanya.
(NB)