LINTAS7NEWS.COM – Kanisius Tuaq , Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata menyebut, ada sejumlah hewan ternak warga yang berada di lereng gunung Ile Lowotok mati dalam kurun waktu sebulan diakibatkan penyakit diare.
Setelah berkoordinasi dengan petugas kesehatan hewan di wilayah kecamatan Ile Ape, kabupaten lembata. Berdasarkan dari laporan petugas kematian ternak warga tidak berhubungan erupsinya gunung Ile Lewotolok.
“Ternak yang mati karena diare, makan daun-daun muda, petugas kami sudah pastikan. Rumput juga sangat hijau dan tidak ada abu yang terlihat pada pakan atau rumput,” ujar Kanisius saat dihubungi, Selasa (28/3/2023).
Menurut kanisisus ada kesalahan informasi saat beredarnya kabar bahwa ratusan ternak yang mendadak mati di wilayah Ile Ape disebabkan abu vulkanik gunung Ile Lewotolok.
“Kemungkinan mereka ambil data tahun sebelumnya yang ada kasus kematian ternak. Kalau tahun 2020-2022. Karena saat itu ternak banyak matinya,” tuturnya.
Laurens Manuk Camata Ile Ape, Kabupaten Lembata mengatakan, ada sejumlah ternak warga di wilayah Desa Amakaka mendadak mati dalam kurun waktu sebulan terakhir.
“Benar adanya ada beberapa ternak seperti kambing itu mati. Itu di wilayah Desa Amakaka, sementara dua desa terdekat, yakni Tanjung Batu dan Waowala tidak ada kasus kematian hewan ternak,” ujarnya.**
(NB)