Tulungagung – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mendapati berkas apapun terkait penganggaran APBD/APBD-Perubahan 2015- 2018 untuk disita saat menggeledah rumah anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019 Imam Khambali di Perumahan Sobontoro, Boyolangu, Tulungagung, Selasa (18/2).
“Ya, KPK sempat menggeledah rumah saya. Tapi tidak ada yang dibawa,” kata anggota DPRD Tulungagung dari Partai Hanura, Imam Khambali saat dikonfirmasi.
Untuk menguatkan klaimnya itu, Imam menuunjukkan bukti berita acara penggeledahan di rumahnya yang dia tanda tangani juga tim penyidik KPK.
Kurang lebih selama satu jam setengah penggeledahan dilakukan oleh KPK.
Namun, tim anti rasuah selama melakukan penggeledahan di rumah politisi partai Hanura yang beralamatkan di Perumahan Sobontoro Indah, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu itu tidak menemukan barang bukti.
“Saat menggeledah sejumlah ruangan di rumah saya, semua ditanyakan. Itu ruang apa. Ya kamar saya, tempat kerja saya, di tempat pakaian, di depan ruangan anak saya tapi karena tempatnya sempit tidak digeledah,” ungkap Imam Kambali.
Menurutnya selama satu setengah jam melakukan penggeledahan, delapan penyidik KPK sama sekali tidak menemukan barang bukti.
KPK juga tidak melakukan penyitaan di rumah mantan wakil ketua DPRD Tulungagung periode 2014 hingga 2019 tersebut.
Agenda penggeledahan oleh KPK itu langsung dituangkan dalam berita acara penggeledahan.
Dalam surat yang ditandatangani tiga penyidik tersebut diterangkan, jika petugas dan penyidik KPK tidak menemukan barang bukti berupa uang, dokumen dan barang yang terkait dengan perkara Supriyono, sehingga tidak ada barang yang disita.
Operasi penggeledahan itu merupakan kelanjutan pemgembangan penyidikan yang dilakukan tim KPK atas kasus dugaan suap pengesahan APBD/APBD perubahan Tulungagung 2015-2018 dengan tersangka mantan Ketua DPRD Tulungagung Supriyono.
Seusai melakukan penggeledahan di rumah Kambali, terlihat dua mobil yang membawa penyidik KPK keluar dari kediaman mantan wakil Ketua DPRD Tulungagung periode 2014-2019 itu, dan kembali melanjutkan agenda penggeledahan di rumah saksi yang lain.
Selain menyasar rumah Imam Khambali, tim penyidik KPK juga menggeledah rumah Wakil Ketua DPRD Tulungagung Adib Makarim dan anggota DPRD Suharminto alias Bedut.
Nama yang disebut terakhir merupakan adik kandung tersangka Supriyono yang kini mendekam di sel
tahanan KPK dengan status tersangka korupsi.(ANT/YOG)