BLITAR – Muhamad Tobroni punya keyakinan tinggi bakal mendapat rekomendasi dari DPP PKB untuk maju dalam Pilkada Kota Blitar 2020. Karena itu, pria akrab dipanggil Kak Toni ini sangat gencar melakukan sosialisasi ke seluruh penjuru Kota Blitar.
Optimisme tersebut ternyata bukan tanpa sebab. Kak Toni yakin karena keluarga besarnya merupakan pendiri PKB di Kota Blitar. Meski demikian, dia tetap akan menghormati keputusan DPP terkait siapa yang akan dipilih untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota. “Kebijakan itu merupakan otoritas DPP. Saya sendiri tidak bisa mengklaim bahwa rekom itu akan turun ke saya. Cuma kami yakin rekom itu akan turun kepada saya,” kata Kak Toni.
Karena optimisme itu, putra H Musa Ismail ini hanya mengikuti pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PKB. Tidak mendaftar ke partai lainnya. Tapi, dia dan tim pemenangan tetap intensif berkomunikasi politik dengan partai lain di luar PKB. Termasuk menjalin komunikasi dengan partai yang memiliki kursi parlemen terbanyak di Kota Blitar, PDIP. Belakangan, santer dikabarkan jika PDIP dan PKB akan berkoalisi mengusung Santoso-M Tobroni. Dan bahkan, PPP juga disebut ikut berada dalam barisan koalisi ini. Namun, kabar ini dibantah Kak Toni.
“Belum sejauh itu. Karena partai lain juga belum keluar rekomnya ke siapa. Memang hampir semua partai kita ajak komunikasi Kita ada pendekatan dengan seluruh DPC dan DPD, tapi nanti keputusannya tetap di DPP,” paparnya.
Kak Toni membeberkan, keputusan ikut ambil bagian dalam pilkada ini karena dorongan para ulama. “Untuk maju dalam pilkada ini bukan berangkat karena keinginan saya sendiri, tapi atas perintah guru atau kyai,” pungkasnya. (bar/yog)
