TULUNGAGUNG – Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung mencatat tambahan tiga pasien positif COVID-19, Minggu (12/04). Kini, total pasien positif virus asal Kota Wuhan China di Tulungagung menjadi 10 orang.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung Bambang Triono membenarkan adanya rilis data tambahan pasien di Tulungagung yang dinyatakan positif/confirmed oleh Pemprov Jatim. Menurutnya, ketiganya berkaitan erat dengan klaster positif ketiga di Tulungagung. Lebih detail, kata dia, klaster pertama tak lain jamaah umroh. Sedang klaster kedua merupakan petugas haji di Surabaya. Dan klaster ketiga ini berasal dari Kediri.
Bambang mengaku, kini Boyolangu, Ngunut dan Gondang masuk dalam zona merah di wilayah Kabupaten Tulungagung. Pasalnya, ketiga pasien yang baru dinyatakan positif/confirmed berasal dari daerah tersebut. Untuk itu, ketiganya kini sudah dikarantina oleh Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung. Dengan begitu, sebanyak delapan wilayah di Tulungagung kini menjadi zona merah setelah sebelumnya lima zona saja. “Ketiganya berjenis kelamin dua laki-laki dan satu perempuan. Ketiganya sudah dikarantina di tempat tertentu, bukan di IAIN,” terang Bambang saat pers rilis, Minggu (12/04).
Lebih lanjut, atas tambahan kasus positif ini pihaknya sudah melakukan tracking kepada 71 orang yang memiliki kontak erat. Dengan hasil 29 diantaranya dinyatakan negatif berdasarkan hasil rapid test. Sementara untuk sisanya masih dilakukan tracking lebih lanjut. “Sebagian sudah kami tracking. Besok akan dilanjutkan lagi,” jelasnya.
Dari total 10 pasien positif/confirmed COVID-19, tujuh diantaranya berstatus orang tanpa gejala OTG lantaran pasien tak menunjukkan gejala namun hasil tes menyatakan positif. Sedangkan tiga pasien yang baru dinyatakan positif sempat dilakukan perawatan lantaran munculnya gejala. “Ketiganya sempat dirawat karena ada gejala. Namun saat ini kondisinya sudah membaik. Sembari nunggu hasil swab kedua, mereka kami karantina,” kata Bambang.(sir/yog)