Kuwait City- Pemerintah Kuwait akan memberlakukan “jam malam total” mulai pukul 16:00 waktu setempat (13:00 GMT), Minggu (10/5), sampai 30 Mei guna menekan penyebaran COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona (SARS-CoV-2), demikian keterangan otoritas terkait, Jumat (8/5).
Selama jam malam, kantor pemerintah dan layanan publik akan bekerja dari rumah, sementara aktivitas sektor swasta, kecuali terkait bidang esensial, akan diberhentikan sementara, tulis pernyataan kabinet menteri Kuwait.
Seluruh bank akan tutup, tetapi layanan perbankan via elektronik tetap beroperasi.
Sementara itu, sektor esensial seperti kesehatan, keamanan, listrik, bahan bakar dan layanan pokok lainnya, termasuk pihak swasta yang bergerak pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti pemeliharaan sarana dan prasarana, akan dikecualikan dari aturan jam malam, kata Menteri Dalam Negeri Kuwait, Anas al-Saleh, pada jumpa pers yang ditayangkan via televisi, Jumat.
Kuwait pada 20 April memperpanjang aturan jam malam nasional sampai 16 jam per hari, mulai dari pukul 16:00 sampai 08:00 waktu setempat. Pemerintah juga meliburkan sejumlah layanan umum, di antaranya termasuk kantor kementerian, sampai 31 Mei.
“Layanan yang bertujuan membantu warga dan ekspatriat di rumah dan membantu mereka memenuhi kebutuhannya kemungkinan besar akan terus beroperasi,” kata Menteri Perdagangan dan Industri Kuwait, Khaled Al-Rawdan.
“Setelah aturan jam malam diberlakukan, kami berharap dapat perlahan menjalani hidup seperti biasa,” tambah dia.
Koperasi dan supermarket tetap buka selama jam malam. Warga yang ingin berbelanja harus membuat janji terlebih dahulu dan hanya satu orang dari tiap keluarga yang diperbolehkan keluar rumah membeli kebutuhan.
Tiap orang juga akan diwajibkan mengenakan masker dan mereka hanya dapat berjalan-jalan ke luar rumah tanpa menggunakan kendaraan mulai pukul 16:30 dan 18:30 waktu setempat.
Tidak hanya itu, sarana percetakan koran juga akan diberhentikan sementara. Jasa kurir hanya diperbolehkan mengantar makanan dan obat-obatan.
Kuwait pada Jumat mengumumkan 641 kasus baru COVID-19 dan tiga korban jiwa sehingga total pasien positif mencapai 7.208 orang dan 47 di antaranya meninggal dunia.
Jumlah pasien positif COVID-19 di negara-negara Teluk Arab terus meningkat sampai mencapai hampir 86.000 jiwa dan 486 di antaranya tewas. Tingkat penyebaran masih tinggi meskipun otoritas masing-masing negara telah memberlakukan jam malam, memberhentikan penerbangan komersial, dan menutup sebagian besar sarana umum.
Sementara itu, pasien positif COVID-19 di Arab Saudi telah melampaui 35.000 jiwa pada Jumat.(ANT/AN)