Tulungagung – Peringatan Hari UMKM ke-5 kali ini terasa istimewa. Bagaimana tidak peringatan kali ini sekaligus launching marketplace LAPAKUMKM. Ini sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap perkembangan UMKM Tulungagung agar dapat merambah pasar nasional maupun internasional (go export). Acara yang berlangsung di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa ini, diresmikan langsung oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dan didampingi Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono.
Seperti di lansir dari jawapos.com (25/9/2020) Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto mengatakan, melalui marketplace LAPAKUMKM ini diharapkan dapat menciptakan sebuah jaringan atau networking agar produk-produk UMKM Tulungagung lebih dikenal pasar. “Kami memahami betul bahwa produk UMKM itu sangat luar biasa, ada yang berpotensi ekspor ada yang pasarnya wilayah lokal, ini kami kumpulkan dengan menciptakan inovasi lapakumkm.com,” jelasnya ketika ditemui disela-sela acara.
Slamet melanjutkan, nantinya melalui marketplace ini pihaknya akan memberdayakan produk-produk dari para pelaku UMKM agar dapat lebih dikenal pasar. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengorientasikan produk-produk asli UMKM agar digunakan oleh aparatur sipil negara (ASN). Sehingga roda perekonomian dapat berputar, dan produk-produk UMKM dapat lebih dikenal oleh pasar luas melalui digital marketing. “Jadi nanti kami menyodorkan ini lho produk-produk asli UMKM Tulungagung, mangga diakomodir,” imbuhnya
Ia tak menampik, pandemi Covid-19 ini membuat ruang geraknya dalam melakukan sosialisasi kepada organisasi perangkat daerah (OPD) setempat sedikit terhambat. Namun perlahan-lahan, sosialisasi akan terus dilakukan secara bertahap untuk mengenalkan marketplace ini beserta produk-produk UMKM. Mengingat banyaknya jumlah pelaku UMKM yang berada di bawah binaan Dinkop UM Kabupaten Tulungagung. “Jumlah UMKM kami ada sekitar 44.527 pelaku, dari situ dapat tercipta volume modal sebanyak Rp.59,2 miliar (M), dan volume usaha sebanyak Rp107,9 M. Ini potensi besar yang sedang kami garap,” ungkapnya.
Tak hanya launching marketplace LAPAKUMKM, acara pun dilanjutkan dengan sarasehan UMKM Go Export dengan menghadirkan empat narasumber sesuai dengan bidangnya. Ini sebagai motivasi bagi para pelaku UMKM agar dapat terus menghasilkan produk-produk berkualitas sehingga dapat melalang buana ke pasar nasional bahkan internasional.
Sementara itu, ditemui usai membuka acara sekaligus melaunching marketplace LAPAKUMKM, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, mendukung penuh para pelaku UMKM yang ada di Tulungagung. Sebab dari para pelaku UMKM ini roda perekonomian dapat bergerak. Ia berharap dengan adanya marketplace ini dapat menjadi jembatan para pelaku UMKM untuk menawarkan produk yang dihasilkan kemanapun dan dimanapun. “Tentu kami sangat mendukung ini, karena dengan adanya marketplace ini dapat menjadi jembatan bari pelaku UMKM untuk menawarkan produk ke luar,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indoneisa, Khairul Mahalli mengatakan, setelah dari Pendapa Tulungagung dilanjutkan dengan kurasi. Tujuanya untuk mengklasifikasikan produk. Dan dari hasil kurasi secara global prodik UMKM di Tulungagung sudah bagus. Tinggal ada beberapa sentuhan yang harus diperbaiki dalam produk tersebut. “Perbaikannya seperti tulisan pada merek, kompisisi harus diperinci dan diperjelas, serta harus mengetahui karakteristik dari negara target pemasaran,” tuturnya.
Mahalli, –sapaan akrabnya menjelaskan, dari 50 UMKM yang dilakukan kurasi, ada sekitar 25 persen produk UMKM di Tulungagung yang sudah memenuhi syarat untuk ekspor. Namun, bukan berati produk lainnya tidak bisa, tinggal bagaimana pelaku UMKM bisa meningkatkan kualitas pada produknya. “Saya salut dengan apa yang telah dilakukan oleh pelaku UMKM di Tulungagung. Ini menunjukkan keseriusan dari pelaku UMKM dan harus ada follow up selanjutnya,” jelasnya.
Produk UMKM di Tulungagung sangat memiliki peluang. Jika nanti sudah bisa diekspor tentu akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan menciptakan lapangan kerja baru. Maka dari itu harus ada kesinambungan antar semua pihak mulai dari Pemkab Tulungagung dan pengusaha. Selain itu pelaku UMKM harus bisa menjemput bola di pasar internasional, dengan melalui pameran atau ekspo. “Nanti pada November 2020 akan ada pameran produk di Turki yang diikuti oleh 145 negara. Maka dari itu harus ada support untuk UMKM,” pungkasnya. (*)