Pemkab Ponorogo-Trenggalek Jajaki Kerjasama Bangun Selingkar Wilis
Trenggalek, 24/12- Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan
Ponorogo, Jawa Timur sepakat untuk saling menjajaki rencana kerja sama
antarkedua daerah dalam rangka mempersiapkan pengembangan potensi daerah
menjelang dibukanya pembangunan Selingkar Wilis yang melintasi wilayah dua
daerah ini.
Penjajakan kerja sama itu tersurat dalam pertemuan bilateral antara kedua
pimpinan daerah, yakni Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Bupati
Ponorogo Ipong Muchlissoni, Senin, di eks Perkebunan Dilem Wilis, Kecamatan
Bendungan, Trenggalek.
Tak hanya melihat potensi perkebunan kopi di dataran tinggi di Trenggalek,
Ipong dan Arifin sempat meninjau jalur Selingkar Wilis yang sudah ada dan
menghubungkan kedua daerah menggunakan kendaraan roda dua jenis trail.
“Kedatangan Pak Bupati Ponorogo ke Trenggalek ini untuk melihat potensi di
kawasan Selingkar Willis. Beliau ingin menyambungkan Dilem Wilis yang ada di
(Kecamatan) Bendungan, Trenggalek ini dengan Ngebel di Ponorogo. Konsepnya
dengan bikin kerja sama satu paket wisata yang berkelanjutan,” ujar Bupati
Trenggalek Mochamad Nur Arifin, saat menerima teman sejawat sesama kepala
daerah itu di Selingkar Wilis, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Arifin atau Mas Ipin menambahkan, wisatawan inginnya satu jalan itu bisa dapat
banyak objek wisata. Bila itu di dapat dalam satu kabupaten sulit, sehingga
perlu ada kerja sama antardaerah.
“Termasuk bila nanti ada partner atau mitra kerja yang ingin masuk bekerja
sama, mungkin akan ada role atau kemudahan investasi yang bisa diberikan
bersama-sama antara Trenggalek dan Ponorogo,” katanya pula.
Sedangkan untuk pengembangan Selingkar Wilis di Trenggalek, Bupati Arifin
menerangkan bahwa pihaknya bakal mengembangkan aneka usaha mikro, kecil dan
menengah.
Tak hanya menggarap di area hulu dalam mata rantai produksi, Pemkab Trenggalek
juga menyiapkan pengembangan ekonomi kerakyatan lain di kawasan Selingkar Wilis
Trenggalek.
“Sekarang masih fokus di kopi, dan ke depan akan digabungkan dengan
peternakannya sehingga platform pariwisatanya nilainya bisa banyak,”
katanya.
Selain nilai sejarah kebun kopi di Dilem Wilis ini, Pemkab Trenggalek juga akan
fokuskan di olahan susunya juga. “Biar nanti mau ngopi atau mau bikin kopi
susu bisa ada di sini,” katanya lagi.
Arifin mengungkapkan, pihaknya juga sedang mencari mitra untuk bisa mengelola
kawasan Dilem Wilis ini bersama pihak desa, sehingga masyarakat sekitar bisa
bikin “hospitality” nya bisa ditambah dengan glamping-glamping resort.
Dilem Wilis masih menjadi tujuan antara. Untuk tujuan utamanya masih di Kawasan
Selatan yang mungkin hotel dan sarana pendukungnya sudah ada dan lebih siap,
katanya pula. .(ANTARA/Sal)