BLITAR – Untuk mendorong Pelaku UMKM (usaha micro kecil menengah) dan Agro wisata khususnya kampung Coklat untuk bertahan terhadap kondisi pandemi ini, serta bisa beradaptasi serta menciptakan inovasi-inovasi baru yang bisa menjadi daya tarik para pengunjung wisata dengan tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan).
Maka dari itu, Pjs Bupati, Budi Santoso pada saat mengkuti talk Show dalam acara “membangun Ketahanan Ekonomi Berbasis UMKM dan Agro Wisata di Masa Covid-19”, Selasa 1 Desember 2020. Yang di gelar oleh Dinas Kominfo Jawa Timur bertempat di Wisata Edukasi Kampung Coklat, kabupaten Blitar, dengan mengatakan di blitar itu banyak angro wisata mulai kopi dan lain-lain, nampaknya yang bisa mejaga situasi protokol kesehatan, ya kampung coklat ini, saya harap yang lainnya juga bisa seperti itu, serang sudah, loji belum, terus sirah kencong belum dan tempat lain ada juga yang belum.
“Untuk agro wisata ya ini, sebagai percontohan, karena dia menciptakan sat gas atau gugus sendiri untuk Covid-19 yang memang kita lihat banyak wisatawan yang menjadi senang ke sini karena protol kesehatan diataur dengan baik dan tegas dan juga ada even-even untuk meningkatkan seperti doorprize diangkat disisni, terus drum band di angakat disini, untuk meningkatkan animo dari pada masyarakat rekapnya cepat. Saya juga berterima kasih ternyata satgasnya luar biasa, yang lainnya ada yang belum dan ada yang sudah, memang seperti agro koi dan juga agro unggas juga berkembang dengan baik.
‘’Di blitar ini luar biasa, inovasinya luar biasa, mangkanya kampung-kampung inovasi bermunculan disini, mangkanya BPIP (badan pembinaan ideologi pancasila) mengambil contoh di blitar raya, kota dan kabupaten dan dibuktikan seperti ini, jadi animo dari pada pemuda atau milenial untuk mengembangkan, kemarin kami ke forum komunikasi pondok pesantren, animonya juga luar biasanya, jadi anak mudanya, bagaimana kemarin di kenalkan tentang rekom digitalis, digilisasi tentang bagaimana kita memarketingi atau menjual produk dan prodaknya melalui online dan mereka tertarik betul dan memilih, bagaimana dia, akan ber investasi apa, prodak-prodak apa yang harus di munculkan di pondok pesantren itu, jadi itu memunculkan sesuatu kekuatan baru dan menjadikan kelas baru, ada interprener baru, ada informasi baru untuk mengembangkan intregritas. Kita upayakan seperti itu, “tuturnya.
Menurut saya, selama saya 2,5 bulan di sini, bagaimana pengembangan atau rekaperi dari pada menghadapi pandemi Covid tentang umkm dan agro wisata ada meningkat kecenderungan meningkat dan kita hati-hati betul terhadap masalah kerumunan dan 3 m (memakai masker, menjaga jarak dan cuci tangan) itu, jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran terhadap 3 m dan juga masalah kerumunan serta bagaimana kita menerpkan phbs harus, wajib, itu harga mati, sebagai bentuk new normal,”tegas Budi.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur Beni Sampirwanto menambahkan, di masa pandemi ini ada sebagian UMKM yang jatuh dan ada sebagian UMKM yang bertahan dan meningkat omsetnya. Dalam hal ini Dinas Kominfo Jatim mendorong kepada seluruh UMKM untuk meningkatkan penghasilan melalui pemanfaatan teknologi.
“Dengan pemanfaatan teknologi kami mendorong agar di masa pandemi ini pemasaran tidak menjadi kendala. sehingga produksi dan omset bisa meningkat,” kata Beni.
Beni menambahkan, secara umum penguasaan masyarakat Jawa Timur terhadap komputer sudah cukup baik. Disamping itu akses internet di Jawa Timur sudah cukup merata. Dalam hal ini lanjut dia, yang perlu ditingkatkan adalah manajemen usaha agar bidang usaha UMKM yang dijalankan bisa semakin berkembang.
“Kominfo berupaya untuk mendorong itu semua. Jadi kami itu sebelum pandemi aktif memberikan pelatihan setiap tahun 3 kali dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Dan sekarang ini di era pandemi ini kita gelar pelatihan bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi Jawa Timur, frekuensi pelatihanya sama, tapi jumlah yag dilatih menjadi 750 sampai 1.000 karena kapasitas melatih kita sapai 1.000,” pungkasnya.(Adv/PA)