Jakarta – Pemerintah Filipina mengonfirmasi kasus virus corona (Covid-19) pertama yang berasal dari Inggris, pada Rabu (13/1). Strain virus corona itu disebut lebih cepat menular.
Dilansir dari CNNIndonesia.com kasus positif virus corona strain dari Inggris itu menginfeksi seorang pengusaha Filipina yang bepergian ke Uni Emirat Arab pada 27 Desember lalu. Dia kembali ke Filipina pada 7 Januari.
Saat itu pula, dia dinyatakan positif terinfeksi virus corona strain baru dari Inggris yang menular lebih cepat. Warga tersebut kini dikarantina.
Pihak berwenang pun langsung melacak orang-orang yang sempat menjalin kontak dengannya. Termasuk penumpang pesawat Emirates EK332 yang berangkat dari Uni Emirat Arab
Ada salah satu rekan pasien tersebut yang sempat menjalin kontak erat. Saat dites, dia dinyatakan negatif. Meski demikian, dia dipantau ketat oleh pihak berwenang.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sendiri sudah berupaya mencegah varian baru virus corona dari Inggris. Dia menutup perbatasan wilayah negaranya dari warga asing dari 30 negara.
Warga Filipina yang baru saja bepergian dari negara lain diperbolehkan masuk. Namun, mereka harus menjalani karantina selama 14 hari meskipun hasil tes dinyatakan negatif.
Pemerintah Filipina juga sudah menjadwalkan program vaksinasi pada pekan ini.
Sebanyak 148 juta dosis didatangkan pada tahun ini. Jumlah tersebut diprediksi cukup untuk 70 persen warga negara Filipina.
Sejauh ini, pemerintah Filipina baru mendapatkan 25 juta dosis vaksin Sinovac, 30 juta dosis vaksin Novavax asal Amerika Serikat. Pihak swasta juga telah mendapatkan 2,6 juta doses vaksin AstraZeneca dari Inggris.
(CNN/ZA)