ASEAN Nyatakan Akan Cecar Militer Myanmar soal Kekerasan ke Pedemo

Lintas7News.com – Menteri luar negeri negara anggota ASEAN dijadwalkan menggelar pertemuan virtual khusus membahas situasi di Myanmar pada Selasa (2/3) sore waktu Jakarta.

Dilansir dari CNNIndonesia.com dalam pertemuan tersebut, para menlu negara ASEAN dikabarkan akan berdialog untuk pertama kalinya dengan perwakilan junta militer Myanmar pasca-kudeta 1 Februari lalu.

Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakhrisnan, mengatakan dalam pertemuan sore nanti para menlu ASEAN akan “berterus terang” kepada junta militer Myanmar bahwa blok tersebut “terkejut” tentang kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap pedemo anti-kudeta selama beberapa hari terakhir.

“Kami (negara ASEAN) terkejut dengan kekerasan dan kita akan mengatakannya besok,” kata Vivian, Senin (1/3).

Demonstrasi menolak junta militer terus meluas di Myanmar. Kantor Hak Asasi Manusia PBB melaporkan setidaknya 18 pedemo tewas akibat bentrok dengan aparat dalam unjuk rasa di sejumlah kota di Myanmar selama akhir pekan lalu.

Vivian mengatakan para menlu ASEAN “sangat prihatin” atas situasi di Myanmar saat ini. Ia menambahkan bahwa menlu ASEAN akan “berterus terang” dalam menanggapi situasi di Myanmar pada pertemuan nanti sore.

Dalam rapat khusus itu, Vivian mengatakan para menlu ASEAN akan mengingatkan junta militer Myanmar bahwa kudeta pada akhirnya akan menyebabkan “kerusakan yang menyedihkan” bagi masyarakat dan ekonomi negara tersebut.

“Ketidakstabilan di setiap sudut Asia Tenggara mengancam dan mempengaruhi kita semua. Sangat disayangkan karena pada kenyataannya prospek Myanmar sangat cerah, prospek Asia Tenggara akan menguat dalam 20, 30 tahun ke depan,” kata Vivian.

“Kita perlu memanfaatkan kesempatan ini dan tidak membiarkan perselisihan politik di Myanmar, dengan segala kekerasan yang menyertainya dan konsekuensi negatif bagi rakyatnya, mengalihkan dan mengganggu kita dari masa depan yang menunggu kita semua di Asia Tenggara,” ujarnya menambahkan.

Di parlemen Singapura sebelumnya, Vivian mengatakan ASEAN akan bekerja sama dengan mitra eksternal untuk mendorong dialog inklusif antara pihak bersengketa di Myanmar.

“Kita harus memastikan bahwa hubungan yang saling menguntungkan yang telah dibangun oleh ASEAN dan mitra kita tidak dilumpuhkan oleh masalah ini,” paparnya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI masih belum mau mengungkap poin-poin yang akan disampaikan Menlu Retno Marsudi kepada junta militer Myanmar dalam pertemuan sore nanti.

Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, mengatakan pertemuan menlu ASEAN akan berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB.

“(Pertemuan) pukul 15.00. Hal-hal lainnya tidak bisa dijawab dulu sampai pertemuan selesai,” kata Faizasyah saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com terkait poin-poin utama yang akan disampaikan RI dalam rapat tersebut.

(CNNIndonesia/ZA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.