Lintas7News.com – Filipina menuding China melakukan invasi setelah 200 kapal milisi milik China terlihat di daerah sengketa di Laut China Selatan pada akhir pekan lalu.
Dilansir dari CNNIndonesia.com coast guard Filipina sudah mendeteksi keberadaan kapal-kapal tersebut di Whitsun Reef, sekitar 320 kilometer dari Pulau Palawan, sejak 7 Maret lalu.
“Kami mendesak China untuk menghentikan invasi ini dan segera menarik kapal-kapal yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami,” ujar Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, Minggu (21/3).
Ia kemudian berkata, “Ini merupakan aksi provokasi yang sangat jelas untuk memiliterisasi area ini. Wilayah ini berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina.”
Lorenzana lantas mengatakan bahwa pemerintah Filipina mempertimbangkan “tindakan yang sesuai” untuk melindungi para nelayan dan sumber daya laut negaranya, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, juga mengaku sudah mengirimkan nota protes diplomatik terkait kapal tersebut.
Lorenzana dan Locsin melontarkan pernyataan ini setelah satuan tugas pemerintah yang bertugas mengawasi perairan itu mengumumkan bahwa mereka mendeteksi sekitar 220 “kapal milisi maritim China”.
(CNNIndonesia/ZA)