Lintas7News.com – Pemerintah Australia menyatakan siap mengerahkan personel dan kapal untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut yang hilang kontak di perairan Bali. Singapura juga mengutus kapal penyelamat.
“Kami akan membantu dengan segenap kemampuan. Kami mengoperasikan kapal selam yang berbeda dari tipe ini, tetapi Angkatan Bersenjata Australia akan bekerja sama dengan Indonesia untuk menentukan apa yang bisa kami lakukan,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, dalam wawancara kepada stasiun radio ABC.
Angkatan Laut Singapura dilaporkan mengutus kapal penyelamat kapal selam, MV Swift Rescue, dari pangkalan mereka di Changi ke perairan Selat Lombok untuk membantu proses pencarian KRI Nanggala-402,
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membenarkan meminta bantuan Singapura dan Australia untuk mencari posisi KRI Nanggala 402.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Saat berlayar, jumlah personel yang berada di kapal selam buatan Jerman itu sebanyak 53 orang.
Seharusnya KRI Nanggala-402 dijadwalkan menjadi salah satu elemen yang terlibat pada latihan penembakan rudal di Laut Bali yang direncanakan pada hari ini. Latihan rencananya akan disaksikan oleh Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono.
KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat pada tahun 1979, dan memasuki dinas aktif pada tahun 1981.
Sistem propulsi KRI Nanggala-402 berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed yang tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan.
Kekuatan daya dorongnya adalah 5.000 shp (shaft horse power), sedangkan baterai-baterai listriknya dengan bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal menyimpan daya listrik. Empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal.
Menurut laporan terkini, terlihat ceceran minyak di perairan yang menjadi titik koordinat penyelaman KRI Nanggala-402.
Dari perkiraan sementara, KRI Nanggala mengalami malafungsi yang mengakibatkan kapal hilang kontak.
KRI Nanggala-402 sempat diperbaiki di Korea Selatan selama dua tahun dan selesai pada 2012.
(CNNIndonesia/RI)