Lintas7News.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan pembatasan penerbangan dari India menuju Indonesia.
“Ada kecenderungan di India signifikan naik, untuk pergerakan maka kami selektif dengan penerbangan dari India dengan membatasi penerbangan,” ujarnya dalam press conference, Jumat (23/4).
Selain itu, dia menegaskan tidak akan ada penerbangan reguler.
“Tidak ada penerbangan reguler,” tegasnya.
Namun, untuk kargo, penerbangan masih dimungkinkan dengan lebih selektif.
“Kita tahu kita butuh pergerakan kargo dari India, di antaranya vaksin. Ini jadi prioritas,” papar Budi Karya.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Ketentuan tersebut, lanjut Budi, aakan mengacu pada SE Dirjen Imigrasi pada 25 April nanti. Selanjutnya, Kemenhub akan berkoordinasi intensif dengan Kemenlu, Kemenkes dan Kemenkumhan agar semua berjalan baik.
“Jika ada pergerakan dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar, kami tetapkan empat bandara yakni Soetta, Sam Ratulangi, Juanda dan Medan,” ujarnya.
Sementara pintu masuk dari laut akan ada tuga yakni Dumai, Batam dan Tanjung Pinang. Sementara jalur darat ada Entikong dan Malinau.
“Kami berikan pelayanan dan kami akan siapkan SOP untuk jalankan prokes kemenkes,” tegas Budi Karya.
Sebagai informasi, sebanyak 135 warga negara India masuk ke Indonesia pada Rabu (21/4) lalu melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Padahal, India tengah menghadapi lonjakan kasus baru covid-19 yang melampaui 300 ribu kasus per hari.
Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih menyebut ratusan WNA itu sudah mengantongi Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS).
(CNNIndonesia/RI)